KALABAHI, iNewsAlor. id - Kisah si pedagang keliling yang mengais rejeki untuk menambah ekonomi keluarga di atas kapal Pelni, disaat musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang bisa menghasilkan omzet besar.
Nah, kalian yang sering menumpang kapal Pelni type seribuan Grosstone keatas, pasti sering menjumpai pedagang asongan seperti ini.
Pak Asdar, begitu nama panggilannya, saat menjajakan dagangan keliling di atas sebuah kapal Pelni Tujuan Kupang Nunukan PP., sempat bercerita dengan iNewsAlor. id dalam sebuah pelayaran dari Kupang.
Untuk menghasilkan pundi pundi rupiah menambah ekonomi keluarga, Ia mengaku menjalani profesi ini sudah belasan tahun, dan tentunya banyak suka dan duka.
"Iya sudah sering tinggalkan keluarga, apalagi saat berlayar, kondisi laut buruk atau gelombang maupun trouble pada kapal karena faktor x" Katanya.
"Biasanya pertrip kami bisa turun ke darat, tapi itupun cuma sebentar bisa berkumpul dengan keluarga, selanjutnya naik lagi ke kapal" Lanjut Asdar.
Asdar juga menjelaskan, sebagai karyawan Toko PT Pelni, yang sudah ikat kontrak dengan Perusahaan pelayaran milik BUMN itu, mengaku hanya mendapat persenan dari hasil dagangan yang mereka jual. Pungkasnya.
"Dulunya kami ada gaji bulanan, mungkin karna banyak karyawan seperti saya ini yang tidak mencapai target yang ditentukan, sehingga sekarang kami hanya mendapat persenan" Katanya sambil sibuk melayani pembeli atau penumpang penumpang kapal.
Sebagai karyawan yang menjual dagangan dari toko Pelni ini, memang tidak dipaksakan untuk selalu kerja, namun iIa mengaku kalau mau dapat uang banyak berarti harus rajin dan terus mengikuti kapal setiap kali berlayar sehingga bisa jajahkan barang ke penumpang kapal. Uangkapnya.
Tetapi bapak 6 orang anak ini, sedikit tersenyum sambil mengatakan kalau, musim seperti saat ini, katanya bisa mengumpulkan duit lumayan banyak, karena beralaaan penumpang yang ramai karena musim liburan.
"1 trip yang cuma 4 hari saja, Dia (Asdar) mengaku kalau, sudah bisa mendapat uang persenan dari hasil jualannya sebesar 4 juta rupiah" Sambungnya.
Namun pria asal Pare Pare ini mengaku kalau semua pekerjaan tentunya punya resiko, namun berdagang di atas KM Lambelu ini, setidaknya iya bisa menyambung hidup, bahkan sekolahkan 5 orang anaknya, termasuk dirinya lagi menunggu kelahiran anaknya yang ke 6. Untuk itu Ia merasa bersyukur bisa mendapat pekerjaan yang sementara ini dijalaninya. Tutup Asdar.
Editor : Danny Manu