KALABAHI. iNews.Alor.id – Fenomena alam air laut dingin di Desa Alor Kecil, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor-NTT, merupakan momen langkah yang harus dirasakan. Pada moment ini, siapapun yang berkunjung akan menyaksikan kawanan lumba-lumba berpesta menikmati ikan-ikan kecil yang pingsan karena tersengat arus dingin yang muncul tiba-tiba. Ini menjadi sensasi tersendiri di Festival Air Laut Dingin (AlaDin) Alor.
Berbicara tentang pulau Alor ataupun Desa Alor Kecil khususnya, pastinya kita akan teringat akan laut yang indah serta spot spot diving berkelas dunia yang ada disana, maupun ragam budaya yang penuh historis.
Lokasi yang strategis, Alor Kecil juga merupakan salah satu titik star apabila kita akan memulai perjalanan menggunakan moda transportasi laut untuk menikmati alam bawah laut, baik sekedar snorkling maupun diving hingga tour pulau, yang sekarang masuk menjadi salah satu rencana perjalanan wisata bagi agen travel yang banyak diminati.
Memiliki sebuah tambatan yang juga sebagai alternative, selain pelabuhan yang ada di kota Kalabahi, namun tambatan Alor Kecil ini sendiri, aktifitas setiap hari padat akan hilir mudik perahu penumpang dari beberapa pulau yang ada di bagian barat pulau Alor ini.
Namun di sisi lain, Desa Alor Kecil juga memiliki potensi air laut dingin, yang bagi masyarakat Kabupaten Alor sendiri sudah mengetahuinya, namun banyak pula yang belum merasakan sensasinya secara langsung.
Fenomena alam ini tidak pernah bisa diperidiksi secara pasti waktunya, seperti tanggal maupun bulan, meskipun kejadian unik ini sendiri, sudah terjadi turun temurun. Menurut cerita, bahwa beberapa tetua adat yang ada di Desa Alor Kecil mampu membaca tanda tanda alam bakal terjadi air laut dingin, tetapi kepastian tentang waktu tidak bias diprediksi.
Dr.Sc Anindya Wirasatriya, ST.,M.Si.,MSc., dari Departemen Oseanografi¸Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, tertarik akan fenomena itu, sehingga melakukan risetnya tentang proses air laut dingin sejak tahun 2020 lalu.
Diwawancarai iNews.Alor.id, Sabtu (15/10/2022) via Handphone terkait hasil penilitian serta persiapan festival yang rencananya dibuka oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Peneliti asal UNDIP inipun menceritakan asal mula tertarik ke Alor untuk meakukan penelitian bersama tim.
Ikan hasil tangkapan saat air laut dingin
Ia menjelaskan festival ini memang baru pertama, tetapi punya nilai jual yang tinggi, alasannya unik dan bisa menjadi potensi wisata yang luar biasa, karena air laut ini bisa berubah jadi dingin dan mengakibatkan ikan-ikan kecil pingsan karena tidak kuat menahan dinginnya air laut. Hal unik ini menjadi alasannya melakukan penilitian di Alor.
“Mungkin satu satunya di dunia ne pak, karena di daerah tropis lainnya belum pernah saya krjafian air lautnya bisa dingin sampai 10 derajat celcius, meskipun dengan durasi waktu hanya 1 jam," katanya.
Jadi penelitian ini, kisah Anindya, mulai tahun 2020 silam, fimana dari hasil rekamannya, menunjukan dinginnya bisa mencapai 12 derajat celcius, dan diwaktu waktu tertentu.
”Bayangkan dengan dinginnya air di daerah tropis seperti itu, membuat ikan ikan pada sok dan menjadi pingsan, sehingga mengundang lumba lumba untuk datang. Mereka (lumba lumba) dan orang orang atau warga pesisir dengan tangan kosong mengambil ikan ikan yang pada pingsan itu," katanya menjelaskan.
Sayangnya, lanjut Anindya, kejadian unik ini, sampai sekarang secara tiba tiba dan durasinya yang singkat, cuma satu jam sehingga banyak orang belum mersakan sensasinya. Apalagi, demikian Anindia, Pemerintah Daerah mau menjual ke tamu atau turis sebagai potensi wisata yang luar biasa ini. Dan uniknya lagi air laut dingin itu hanya terjadi di selat mulut kumbang yang mana besar lokasi areanya Cuma lebar 300 meter dan panjang 800 meter, sehingga diluar areal itu suhu lautnya normal.
“Untuk itu saya bersama tim datang tahun 2020 kami memasang alat perekam suhu, dan dari alat itu pengamatan saya dapat melihat karakteristik dari kemunculan air laut dingin itu. Jadinya air laut dingin itu sebenarnya kita bisa prediksi karena punya pola, yaitu pola musiman, yang mana dia akan mucul di bulan Agustus hingga November. Pada bulan bulan tersebut, kemunculannya terjadi saat pasang purnama tertinggi,"anjut Anindya menjelaskan.
Tampakl ikan ikan kecil yang pingsan di pungut warga di pinggiran saat hanyut karena air laut dingin
Menurutnya fenomena ini terkait pasang surut sehingga dalam dunia sonografi, fenomena pasang surut merupakan fenomena yang mudah diramalkan. Alasannya, karena fenomena yang berhubungan dengan periodic. Secara ilmiah, jrlas Anindya, fenomena air laut dingin ini menjadi keyakinanya untuk bisa diramalkan.
Iapun menjelaskan karena kebutuhan penilitian tersebur, dibantu Kedaireka yang mempunyai program dari Kemendikti yaitu Program Matching Fund Kedaireka membantu anggaran dari proposal yang disiapkan. Program ini sendiri ungkap Anindia, bukan semata mata untuk penilitian namun hasil dari penilitian tersebut bisa menjadi manfaat bagi masyarakat. “Sehingga kami menggandeng DISPAR Kabupaten Alor dan Universitas Tribuana Kalabahi guna melanjutkan hasil penelitan yang sudah ada terkait air laut dingin ini,"katanya.
Dari kolaborasi itu, ujar Anindya, UNDIP Semarang, UNTRIB Kalabahi, redesma Tecnologies, Dinas Pariwisata Alor, dan KKP wilayah Alor membuat suatu system yang namanya Si AlaDin (Sistem Monitoring IoT dan Peramalan Air Laut Dingin)yang sekalian akan dilaunching di Festival AlaDin pada 28 dan 29 Oktober 2022 di Desa Alor Kecil, Alor, Nusa Tenggara Timur.
Si AlaDin yang terpasang di laut Alor Kecil ini, demikian Anindya, bertujuan untuk memantau secara realtime beberpa parameter seperti, suhu, pasang surut dan salinitas yang pada akhirnya dapat meramalkan Air Laut Dingin (AlaDin),.
“Alatnya sudah terpasang sebagian dan tanggal 22 oktober ini akan dipasang sisanya lagi, sehingga tanggal 28 dan 29 ini kami ramalkan arus dingin ada di bulan ini. Makanya kami launching sekalian dengan festifal Aladin yang kami selenggarakan,"kata Anindya.
Menurut dia, Si AlaDin terdiri dari 3 komponen, Fixed Platform, buoy dan kamera streaming dan akan dikembangkan dalam bentuk Website dan aplikasi mobile sehingga setiap orang dapat memantau suhu permukaan laut maupun parameter lainnya di perairan Alor Kecil serta dapat mengetahui kapan terjadinya air laut dingin (AlaDin) melalui gawainya masing masing
Penyebab Air Laut Dingin.
Penyebab Aladin, kata Anindya dari hasil risetnya, dia menjelaskan diantara Kecamatan Alor Barat Daya dengan Pulau pura tepatnya di selat Pantar, ada cekungan yang dalamnya 500 meter, terdapat sumber air dingin. Sementara ada chanel atau yang berupa saluran terhubung langsung menuju ke selat mulut kumbang, tepatnya di Alor kecil, dan bisa naik ke permukaan karena pasang surut air laut yang terjadi tersebut, dan terjadi pada saat pasang purnama tertinggi.
"Jadi pada bulan separuhnya tidak akan terjadi dan bisanya pada bulan mati atau bulan purnama dan kebetulan untuk even tahun ini ada di bulan oktober tanggal 28,29 dan 30 namun puncaknya ada di tanggak 29, dan menurut ramalan saya di jam 14.00 wita (2 siang) tetapi pada sepetember kemarin terjadi di bulan purnama kalo oktober saat festival ada di bulan mati,"pungkas Anindya.
Editor : Danny Manu