Duka Mereka Adalah Duka Kita Semua, Seribu Lilin Untuk Tragedi Cantika Express 77

KALABAHI, iNews.Alor.id - Doa bersama ditandai dengan pembakaran lilin wujud solidaritas merasakan duka bersama atas tragedi kebakaram kapal cepat Cantika Expres 77 yang mengakibatkan korban meninggal dunia maupun hilang saat kebakaran Senin (24/10/2022) silam.

Ratusan keluarga korban berdampak atas musibah yang terjadi di perairan Naikliu Kecamatam Amfoang Utara, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT).

Suasana sedih, haru bercampur pasca kejadian yang kini telah memasukihari hari ke 5 (Lima) tragedi kebakaran, yang masih memyimpan duka yang teramat dalam bagi kita semua.

Duka mereka adalah duka kami semua, sebait kalimat ungkapan berduka komunitas anak muda Alor dalam menggelar aksi solidaritas bersama dalam Doa bersama dan pembakaran seribu lilin di Lapangan Mini Kalabahi untuk tragedi kebakaran kapal Cantika Express 77.

Kordinator Muhammad Zulkarnaen Mahmud mengatakan, aksi ini spontanitas, kami merasa berduka, untuk itu kami mengajak semua masyarakat untuk doa bersama berharap korban korban yang dinyatakan hilang bisa segera ditemukan, kami berharap keluarga yang mengalami tragedi ini terus dikuatkan oleh Sang Pencipta.

"kami sangat mersakan duka yang mendalam, mereka adalah bagian dari keluarga kita, apa yang mereka rasakan bisa kita rasakan bersama, menyambung tema kami, duka mereka adalah duka kita semua, mari kita doa bersama biarlah mereka yang masih dinyatakan hilang harapannya secepatnya bisa ditemukan" kata Zainudin yang akrab disapa Bocha ini.

Kegiatan ini sendiri dihadiri warga masyarakat, komunitas Fans Club seperti Indobarca Alor, Internisti Chapter Alor, Milanisti Basis Alor, United Indonesia Alor dan Penya Real Madrid Indonesia Alor.

Sekitar 200 orang ambil bagian dalam Doa bersama dan pembakaran seribu lilin di Lapangan Mini Kalabahi dalam rangka  mengenang tragedi Cantika 77 yang menyebabkan korban meninggal maupun hilang sampai saat ini atas peristiwa tersebut.

Kegiatan yang di lakukan pukul 19.00 WITA hingga pukul 22.00, setelah melakukan Doa bersama yang dipimpin salah satu kotdinator kominitas, mereka duduk hingga padamnya lilin yang dinyalakan bersama sama.

Editor : Danny Manu