Penghormatan Terakhir Untuk Uskup Emeritus Petrus Turang, Paul Lianto: Beliau Bapak bagi Semua Umat

Kupang, iNewsAlor.id – Ribuan umat Katolik memadati Gereja Katedral Kristus Raja Kupang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang, Pr.
Suasana haru menyelimuti prosesi penghormatan di mana umat, dengan tertib dan penuh khidmat, mengantri untuk berdoa di depan jenazah almarhum yang disemayamkan di dalam gereja tersebut.
Di antara para pelayat, tampak Anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur, Paul Lianto, hadir bersama istri dan keluarga. Mereka ikut memberikan penghormatan terakhir kepada sosok pemimpin Gereja Katolik yang telah 27 tahun melayani umat di Keuskupan Agung Kupang tersebut.
Paul Lianto menyampaikan kesan mendalam terhadap almarhum. Menurutnya, Mgr. Petrus Turang bukan hanya gembala bagi umat Katolik, tetapi juga figur ayah yang mengayomi seluruh masyarakat lintas agama.
“Selama 27 tahun beliau melayani di Kupang, beliau bukan hanya pemimpin umat Katolik, tetapi juga sosok ayah bagi semua umat lintas agama,” ujar Paul.
Ia menambahkan bahwa Mgr. Turang dikenal sangat dekat dengan berbagai kalangan masyarakat, termasuk umat Kristen Protestan Muslim, pelaku usaha, dan tokoh lintas iman. Yang membuatnya terkesan adalah daya ingat dan kepekaan almarhum terhadap setiap orang yang pernah dijumpainya.
“Beliau bisa hafal nama hanya dengan melihat wajah, bahkan tahu pekerjaan seseorang. Ini menunjukkan perhatian dan kepeduliannya yang luar biasa,” jelasnya.
Menurut Paul, Mgr. Turang adalah pribadi yang gemar berdiskusi dan berdialog secara terbuka, tidak hanya dari perspektif rohani, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Kedekatan ini, menurutnya, juga terlihat saat perayaan-perayaan besar umat Katolik, di mana beliau sering hadir dan berbincang hangat dengan berbagai lapisan masyarakat, termasuk pengusaha dan tokoh masyarakat.
“Istri saya dulunya Katolik, jadi kami banyak berbagi kenangan dengan beliau. Beliau tidak hanya penuh ilmu, tetapi juga sangat bersahabat dan kadang suka berkelakar. Sosok yang menyenangkan,” kenangnya.
Meski telah memasuki masa emeritus sejak dua tahun terakhir, semangat pelayanan Mgr. Turang disebut masih terasa kuat. Paul mengungkapkan kekagumannya atas semangat beliau yang tetap aktif dan progresif hingga usia senja.
“Beberapa kali saya ikut menghadiri ulang tahun beliau. Beliau masih penuh semangat, sangat aktif. Kami merasa sangat kehilangan,” ujar Paul Lianto.
Kepergian Mgr. Petrus Turang meninggalkan duka mendalam, namun jejak pelayanannya yang tulus akan terus dikenang oleh umat dan masyarakat luas sebagai warisan yang membanggakan, tutup Paul.
Editor : Danny Manu