KALABAHI, iNewsAlor. Id - Mamalia laut atau ikan Dugong yang populer untuk pariwisata Alor inipun terpilih sebagai maskot resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Alor.
Maskot dengan gambaran ikan dugong yang hidup di perairan mali dan ramah dengan manusia ini, tentunya memiliki filosofi dan memili makna dari desain grafisnya, dengan raut wajar yang ceria.
Arti Si Dugong dengan wajah ceria ini juga, melambangkan ilustrasi sebagai representasi keceriaan dalam menyambut Pilkada dan ajakan keterlibatan aktif bagi masyarakat sebagai pemilih untuk bersama sukseskan Pemilukada.
Selain itu juga makna dari filosofi elemen grafis raut wajahnya yang ceria ini juga, sebagai representasi Pilkada Kabupaten Alor 2024, yang damai, aman dan bersih serta berkualitas dan jauh dari konflik. Begitulah tampak maskot dugong dengan posisi berdiri serta menggunakan tenunan dan ornamen sambil membawa kotak suara dan paku yang terpampang dalam video launching.
Perkenalan maskot ini sendiri, digelar saat KPU menggelar launching tahapan pilkada serentak 2024 di Kalabahi, Selasa, (30/4/2024 )malam.
Kegiatan yang dilakukan di Gedung KPU ini, Turut hadir Dandim 1622/Alor, Letkol Inf Amir Syarifudin, S.H, Wakapolres Alor Kompol Jamaluddin, S.H, Pimpinan Forkompinda, Komisioner KPU NTT, Komioner Bawaslu Alor, Tokoh Agama, Pimpinan OKP Cipayung serta undangan yang hadir.
Ketua KPU Alor, Munawir La Amin dalam pidatonya mengatakan, sebagai lembaga layanan, KPU diamanahkan untuk melayani berbagai tahapan penting pemilu dan Pemilukada agar demokrasi bisa berdiri tegak untuk mencapai cita-cita bernegara.
Dikatakannya, sudah 20 bulan telah dilalui dengan menyelenggarakan tahapan pemilu dengan berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi.
“Semoga ini menjadi catatan penting untuk bagaimana kita bisa mensukseskan penyelenggaraan pilkada nanti,” kata Nawir.
Namun demikian, lanjut mantan Ketua HMI Cabang Kupang ini, ada beberapa catatan kritis yang harus disikapi bersama sehingga dalam penyelenggaraan kedepan ini lebih baik lagi.
“Alor di 2019, tahapan penyelenggaraan pileg, kita mampu melejit diangka 84,57 %, terbaik kedua di NTT dalam hal partisipasi masyarakat. Namun cukup disayangkan karena pemilu kemarin terjadi sedikit penurunan yang signifikan yakni 79,03 %,” ungkapnya.
Untuk itu, sebagai layanan, kata Nawir, perlu memastikan seseorang terdaftar sebagai pemilih dengan kembali melakukan pemutakhiran data.
“Tentu kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah dan instansi terkait sehingga keakuratan data bisa dilakukan sebaik mungkin. Kita akan bergerak dor to dor sehingga bisa tau problem apa yang jadi penyebab menurunnya angka partisipasi ini,” sambungnya.
Layanan selanjutnya, kata La Amin, bagaimana KPU melayani semua kontestan politik agar bisa memainkan perannya secara baik terhadap peserta pemilu, sehingga mampu melahirkan pemimpin yang akan membawa Alor jauh lebih baik.
Ketua KPU kembali berharap, sebagai daerah yang tinggi akan kebersamaan dan toleransi dalam bingkai Ite Kakang Aring, Tara Miti Tomi Nuku, Tenangeli Mulenoa, ia mengajak seluruh masyarakat untuk melaksanakan pilkada secara beradab dan penuh nilai kekeluargaan.
“Dengan demikian maka konsep keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang ada dibumi nusa Kenari ini bisa terwujud. Kami KPU telah siap menyelenggarakan seluruh tahapan pilkada tahun 2024. Semua tidak akan berjalan sukses tanpa dukungan dari kita semua,” imbuhnya.
Sementara PJ Bupati Alor, Dr. Soni Zeth Libing, M.Si dalam sambutannya menyampaikan, dengan banyaknya masalah daerah yang belum terselesaikan, maka kita perlu melahirkan pemimpin, pekerja, pelayan masyarakat agar problema kita bisa terselesaikan.
“Ini tugas kita bersama termasuk partai politik yang harus berupaya menghadirkan pemimpin terbaik agar dipilih rakyat,” tegasnya.
Lanjut Zeth, tugas pemerintah bersama forkompinda adalah menjaga keamanan dan netralitas agar proses politik ini bisa berjalan sesuai harapan
“Ini merupakan agenda negara yang diselenggarakan di daerah maka kita harus mendukungnya,” kata PJ Bupati Alor.
Sementara tugas KPU, sambungnya, mengatur seluruh tahapan pemilu dengan baik sehingga tidak menjadi sumber masalah.
“Segera turun dan lakukan pengecekan kembali daftar pemilih tetap yang ada. Jadikanlah pemilu kemarin sebagai pelajaran untuk pilkada ini,” ujar Libing.
Dikatakannya, psikologis pemilih di pemilu legislatif dan pemilu kepala daerah berbeda, karena itu perlu hati-hati, tidak boleh ada kelemahan di Aparat Pemerintah, KPU maupun Bawaslu.
“Koordinasi, kolaborasi kita dan seluruh stakeholder itu wajib hukumnya sehingga di pilkada ini akan lahir pemimpin, pelayan, pekerja yang baik untuk daerah ini,” tandas mantan PJ Manggarai ini.
Editor : Danny Manu