get app
inews
Aa Text
Read Next : Kristo Loko Apresiasi Pemegang Saham Pengendali Bank NTT Tak Dominasi RUPS-LB

Gubernur NTT Melki Laka Lena : Pancasila Harus Menjadi Jiwa Dalam Pembangunan

Minggu, 01 Juni 2025 | 21:29 WIB
header img
Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Lapangan Pancasila, Ende, Minggu (1/6/2025).

ENDE, iNewsAlor.id – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mengingatkan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan era digital dan globalisasi. Pesan ini disampaikan dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Lapangan Pancasila, Ende, Minggu (1/6/2025).

Melki menekankan bahwa Pancasila harus menjadi jiwa dalam setiap denyut pembangunan, bukan hanya slogan seremonial tahunan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Pancasila sebagai panduan hidup yang membumi, terutama di bidang pendidikan, birokrasi, ekonomi, dan ruang digital.

“Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kita butuh Pancasila sebagai penuntun moral di tengah kemajuan teknologi, agar tidak kehilangan arah,” kata Melki membacakan amanat Kepala BPIP RI.

Gubernur NTT juga menyoroti masih maraknya hoaks, ujaran kebencian, hingga paham intoleran di ruang digital. Karena itu, ia mendorong literasi digital berbasis nilai-nilai kebangsaan. Menurutnya, dunia maya tidak bisa menjadi ruang bebas nilai.

Melki menekankan perlunya pembumian Pancasila lewat pendekatan langsung dalam pendidikan karakter di sekolah dan kampus, pelayanan publik yang adil dan berpihak pada rakyat, serta penguatan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dan UMKM.

“Pancasila bukan sekadar dihafal, tapi dihidupi. Nilainya harus hadir dalam kebijakan, pelayanan, dan perilaku sehari-hari,” ujarnya.

Kegiatan di Ende bukan tanpa makna. Kota ini merupakan tempat pengasingan Soekarno pada 1934–1938. Di bawah Pohon Sukun, Soekarno merenungkan dasar negara yang kelak dikenal sebagai Pancasila. Di tempat itulah Gubernur Melki bersama sejumlah tokoh daerah menancapkan bendera Merah Putih dan lambang Garuda “Bhinneka Tunggal Ika”.

Pesan utama yang ingin ditegaskan dari Ende, menurut Melki, adalah bahwa keberagaman bukan penghalang persatuan, melainkan kekuatan utama bangsa.

“Kita ingin Indonesia maju bukan hanya dalam teknologi dan angka statistik, tapi juga secara moral dan keadilan,” tutup Melki.

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut