get app
inews
Aa Text
Read Next : Mantan Ketua DPRD Alor Bongkar Dugaan Penyimpangan Pokir dan SPPD Fiktif: Desak KPK Turun Tangan

Komitmen Percepat Penurunan Stunting di Rote Ndao, Menteri Wihaji Dapat Gelar Kehormatan

Selasa, 24 Juni 2025 | 08:57 WIB
header img
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. Wihaji, mendapat kehormatan gelar adat “Mane Mana Lopolinu Ume’lo” (Foto: Ist)

Rote Ndao, iNewsAlor.id – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. Wihaji, mendapat kehormatan gelar adat “Mane Mana Lopolinu Ume’lo” atau Pangeran Pelindung Rumah Tangga saat menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Lapangan Bola Kaki Christian Dillak, Ba’a – Kabupaten Rote Ndao, Senin (23/6/2025).

Gelar adat ini diberikan langsung oleh Bupati Rote Ndao Paulus Henuk sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Menteri Wihaji dalam mendorong pembangunan keluarga dan penurunan stunting di daerah kepulauan seperti Rote Ndao.

Menteri Wihaji menekankan pentingnya intervensi sejak awal kehamilan dan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) guna mencegah stunting yang berdampak pada kecerdasan anak. Ia juga menyerukan kolaborasi multipihak atau pentahelix untuk menekan angka stunting di NTT.

“Stunting ini tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri, harus dikeroyok bersama. Negara wajib hadir sejak awal, terutama bagi ibu hamil dan calon pengantin,” tegasnya.

 

Data Stunting Masih Tinggi

Data Dinas Kesehatan Rote Ndao per Mei 2025 mencatat terdapat 1.843 balita stunting atau setara 16,6 persen. Sementara itu, angka prevalensi stunting di NTT menurut SSGI 2024 masih tinggi di angka 32,4 persen, jauh di atas rata-rata nasional 19,8 persen.

Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, yang turut hadir, menyebutkan penurunan memang terjadi dibandingkan tahun lalu, namun kampanye dan aksi nyata masih harus terus dilakukan.

“Masih banyak keluarga yang lebih memilih beli sirih pinang, rokok, dan miras daripada makanan bergizi. Ini kebiasaan yang harus kita ubah bersama,” ujar Johni.

 

Layanan KB Serentak 

Rangkaian Harganas, digelar juga pelayanan KB serentak di seluruh Puskesmas se-Kabupaten Rote Ndao, menyasar 200 akseptor. Di Puskesmas Ba’a, dilayani 50 akseptor dengan metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan IUD.

Bupati Paulus Henuk mengungkapkan, dari 19.890 keluarga yang telah diverifikasi pada 2024, sebanyak 40,77 persen masuk kategori keluarga risiko stunting (KRS). Ia juga menyampaikan harapan adanya penambahan tenaga penyuluh KB, karena saat ini baru tersedia 26 petugas untuk 119 desa/kelurahan.

 

Komitmen Pemerintah dan Mitra

Berbagai dukungan diberikan dalam acara ini, antara lain: Bantuan nutrisi dan air bersih dari BAZNAS dan Bank Mandiri, Program Jamban Sehat dari IPeKB dak Program GENTING (Gerakan Penurunan Stunting Terintegrasi)

Kegiatan diakhiri dengan Pelepasan Kirab Bangga Kencana dan Kick Off Kolaborasi Multipihak sebagai simbol semangat bersama dalam pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem.

“NTT harus jadi provinsi percontohan. Kita akan kerja bareng-bareng,” tandas Menteri Wihaji.

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut