Target Nasional Tertinggi, Manggarai Timur Tuntaskan 4.000 Sertifikat PTSL

Flores, iNews.id  – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Manggarai Timur sukses menuntaskan penerbitan 4.000 sertifikat tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun Anggaran 2025. Jumlah ini menjadi target terbesar secara nasional di antara 22 kabupaten/kota pelaksana.

Serah terima hasil pekerjaan digelar di Aula Kantor BPN Manggarai Timur, Rabu (6/8/2025), dihadiri jajaran pejabat terkait. Kepala Kantor Pertanahan Manggarai Timur, Jeremias Haning, mengapresiasi kerja keras tim ajudikasi yang menuntaskan seluruh pekerjaan fisik dan yuridis dalam waktu tujuh bulan.

“Terima kasih atas kerja sama tim yang baik. Tetap kompak dan semangat untuk kegiatan berikutnya,” ujarnya.

Jeremias mengungkapkan, Manggarai Timur selama tiga tahun terakhir konsisten meraih kinerja terbaik, dengan data yuridis paling lengkap dan tertata di tingkat nasional. Penyerahan sertifikat kepada masyarakat akan dilakukan secara bertahap oleh Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur pada Agustus hingga September 2025.

Sertifikat yang telah terbit mencakup 16 desa di enam kecamatan. Untuk tahun 2026, BPN menargetkan penerbitan 9.000 sertifikat, meski target tersebut bisa disesuaikan mengingat adanya beberapa wilayah pemekaran yang belum memiliki status definitif.

“Meski ada tantangan pemekaran wilayah, saya yakin Manggarai Timur masih bisa mencatatkan jumlah lebih besar tahun depan,” kata Jeremias optimistis.

Menurutnya, capaian ini tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Daerah Manggarai Timur, khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) serta Dinas Pertanahan, yang aktif berkoordinasi sepanjang proses PTSL.

“Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran dan pelayanan kita. Tetap semangat,” pesan Jeremias kepada seluruh pegawai BPN.

Dengan pencapaian ini, BPN Manggarai Timur kian mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kantor pertanahan terdepan dalam percepatan legalisasi aset masyarakat di Indonesia.

Editor : Danny Manu