KALABAHI, iNews.Alor.id - Paus jenis kepala melon atau mamalia mirip lumba lumba ini asyik bermain, saat warga yang melintas dengan perahu di pantai beldang.
Dari potongan video dengan durasi 30 detik itu, terlihat kawanan paus itu seolah menghadang jalur perahu dibibir teluk mutiara persis didepan aikoli resort.
Kawanan paus itu baru menyelam kedasar setelah perahu yang melewagi di depan mereka sekitar jarak 1 meter, sehingga bisa terlihat dwngan jelas seluruh tubuh ikan tersebut.
Setelah mendapat laporan dari warga dengan video tersebut, KCDKP Provinsi NTT wilayah Kabupaten Alor dan iNews.Alor.id mendatangi lokasi yang di maksud, tepatnya di pulau kapas, teluk mutiara pantai beldang.
Menggunakan speedboat milik Yayasan WWF Alor, kami tiba tepat pukul 07.00 Wita, dan kami mendekat ke pulau kapas.
Alhasil dari kejahuan kami sudah melihat ikan tersebut, karna punggung atau sebagaian badan ikan yang berada dinpermukaan air.
Ketika speedboat yang memcoba mendekati, ikan itu nampak terus bermain namun perlahan mulai bergeser menjauhi speesboat, namun kamipun dwngan mudah mengambil rekaman video maupun foto pada mamalia laut ini.
Dari hasil rekaman dan pengamatan, kepala KCDKP, Muhammad Saleh Goro, coba berkomunikasi dengan beberapa teman maupun penilitiyang berada di luar Alor, terkait jenis mamalia yang semntara ditemukan di laut Alor ini.
Dari rekaman video maupun foto yang dikirim, Saleh memastikan ikan tersebut adalah Paus jenis kepala melon atau Peponocephala Electra.
"Ia om ini dipastikan paus jenis kepala melon, karna sirip pada punggung, maupun jarak sirip dan ekor, sehungga gerakan ikan yang tidak terlalu aktif" kata Saleh saat di atas speesboat.
Semnetara di lokasi tepat dekat pulau kapas, nampak ada warga yang sementara memancing di bibir pantai karna air yang semneyara surut, ada juga yang memancing menggunakannperahu yang tiadak jauh dari posisi paus yang juga asyik bermain.
Kamipun mendekatkan speedboat ke warga yang semenetara mancing untuk mewancarai. Kata piter, warga yang memancing dengan perahu, "saya sudah sering lihat om, tadi saya pikir ikannya mau mati, makanya mendekat ke darat" imbuh piter.
Piter menjelaskan, banyak ikannyang sering mati diantara mangrove, dan ikannyang besar seperti lumba lumba, dan ada yang lebih besar jika kadang ingin dibelah dagingnya menggunakan kapak karena besarnya ikan, sambungnya.
Dari haail wawancara dengan piter dan temannya, KCDKP sempat berpesannagarbyerus menjaga wilayah pesisir, karena keberadaan ikan ikan ini merupakan aset yang bisa dijadikan obyek wisata, yang tentunya berdampak bagi mereka, sepetti pengunjung yang menggunakan jasa mereka untuk kesini.
Salehpun sempat berpesan kepada untuk bisa melaporkan apabila menemukan mamalia laut lain yang mati ataupun kejadian yang terjadi di kawasan ini yang memang masuk dalam wilayah konservasi laut di Kabuoaten Alor.
Editor : Danny Manu