get app
inews
Aa Text
Read Next : DPW PKB NTT, Bantu Mahasiswa Flotim di Kupang, Terdampak Erupsi Lewotobi

Klarifikasi Politeknik Negeri Kupang: Tidak Ada Pemaksaan Minum Oli dalam Kegiatan Ospek

Rabu, 30 Oktober 2024 | 22:31 WIB
header img
Jamesrado Sine, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Politeknik Negeri Kupang

Kupang, iNewsAlor.id– Politeknik Negeri Kupang (PNK) memberikan klarifikasi terkait sebuah video viral di media sosial yang menampilkan dugaan pemaksaan minum oli terhadap mahasiswa baru saat pelaksanaan kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek), kepada media Rabu, 30/10/2024.

Video tersebut memperlihatkan seorang mahasiswa senior yang berinteraksi dengan juniornya dalam nada tinggi, sehingga menciptakan persepsi bahwa para mahasiswa baru dipaksa melakukan hal yang tidak wajar.

Dalam video itu, tampak seorang mahasiswi senior jurusan Teknik Mesin PNK berbicara dengan suara lantang dan menyebutkan bahwa “ini tradisi” serta mengklaim bahwa di masa sebelumnya, mahasiswa juga pernah meminum oli.

Namun, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Jemsrado Sine, membantah adanya pemaksaan minum oli terhadap mahasiswa baru. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan tersebut adalah pengenalan kampus dan interaksi antar-mahasiswa dalam suasana yang aman dan terkendali.

Menurut Jemsrado, instruksi yang diberikan kepada para mahasiswa baru sebenarnya hanya sebatas meminta mereka mengoleskan oli di wajah sebagai bagian dari tradisi dalam ospek, bukan untuk diminum.

Hal ini dikatakannya kerap dilakukan dengan tujuan membangun solidaritas antar-mahasiswa di dalam lingkungan kampus. Namun, ketika mahasiswa baru menolak, sang senior memberikan tanggapan yang dianggap berlebihan, sehingga menimbulkan salah tafsir.

“Kami memastikan bahwa para mahasiswa baru berada dalam kondisi yang aman selama kegiatan berlangsung. Tidak ada pemaksaan untuk minum oli seperti yang ramai diperbincangkan,” jelas Jemsrado.

Ia menambahkan, nada suara yang tinggi, yang terekam dalam video, adalah ekspresi yang lazim di daerah NTT dan kerap digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Kendati demikian, nada bicara tersebut telah menimbulkan salah tafsir oleh masyarakat di luar konteks sebenarnya, yang menganggapnya sebagai bentuk paksaan atau intimidasi.

Pihak kampus mengakui bahwa insiden ini memberikan pelajaran penting mengenai perlunya kehati-hatian dalam menyampaikan tradisi kampus agar tidak disalahpahami oleh publik. “Ini adalah pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati dalam menjelaskan dan mengarahkan kegiatan agar tidak disalahartikan,” kata Jemsrado.

Politeknik Negeri Kupang menegaskan bahwa seluruh kegiatan ospek berjalan dengan aman dan tanpa kekerasan. Para mahasiswa baru disebutkan menikmati seluruh proses orientasi yang bertujuan memperkenalkan lingkungan kampus dan membangun kebersamaan antarmahasiswa.

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut