Kupang – iNewsAlor.id - UPTD Museum Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menutup pameran temporer bertajuk "Bila dan Bedil di Bumi Cendana: Perkembangan Senjata dalam Peradaban" pada akhir pekan ini.
Pameran tersebut sukses menarik perhatian dengan total 3.364 pengunjung yang mengaksesnya, baik secara langsung maupun melalui platform virtual selama empat hari pelaksanaannya.
Iswa Dahlia, Kepala Seksi Pengembangan dan Penyelamatan Koleksi UPTD Museum NTT, menyampaikan apresiasi kepada 16 etnis yang ada di Kota Kupang atas partisipasi mereka dalam pameran ini.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat umum, pelajar SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa, dan semua pihak yang mendukung acara ini.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan masyarakat terhadap pameran ini. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kita dalam melestarikan warisan budaya yang kaya nilai sejarah,” ujar Iswa Dahlia.
Memperkuat Rasa Cinta Budaya Lokal
Pameran ini menjadi wadah edukasi budaya bagi generasi muda sekaligus mempromosikan nilai-nilai historis koleksi museum kepada masyarakat luas.
Kepala UPTD Museum NTT, Aplinus M.A. Asamani, menegaskan bahwa museum akan terus menjaga dan melestarikan benda-benda koleksi yang memiliki nilai historis dan budaya.
“Nilai-nilai budaya ini yang membentuk karakter kita dan tidak boleh kita lupakan begitu saja. Melalui pameran seperti ini, kami berharap generasi muda semakin mencintai budaya lokal dan tidak mudah terpengaruh budaya luar,” kata Aplinus.
Pihak museum NTT juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan pameran ini. Mereka berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian warisan budaya dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi bagi masyarakat NTT dalam menghadapi perubahan zaman.
Pameran sebagai Upaya Edukasi dan Pelestarian
Dengan tema unik yang mengeksplorasi perkembangan senjata dalam peradaban lokal, pameran ini menjadi pengingat pentingnya menghargai sejarah dan warisan budaya.
UPTD Museum NTT berharap acara ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga identitas budaya yang telah diwariskan oleh leluhur.
Editor : Danny Manu