KALABAHI,iNews.Alor.id - Sebanyak 13 keluarga Korban meninggal Pasca Kebakaran Kapal Cantika Exptess 77 menerima santunan dari perusahaan kapal Pelayaran Dharma Indonesia (PDI) sebesar 10 Juta Rupiah perorang, di Aula Mapolres Senin (31/10/2022).
Pemberian santunan untuk 13 korban meninggal dunia dari perusahaan kapal ini disaksikan Bupati Alor, Drs Amon Djobo, Kapolres Alor Ari Satmoko, S.ik SH, MM, dan Pasi Intel Kodim 1622 Alor Kapten Inf Ketut Dharmadi, pemberian santunan ini jiuga perusahan Kapal melalui Agen Kapal cabang Kalabahi membacakan ungkapan hati pesan teks whatsapp permohonan turut berdukacita oleh Dirut PT PDI.
"Saya selaku Direktur Utama, karyawan / karyawati beserta Crew Kapal
PT. Pelayaran Dharma Indah
Menyampaikan turut berduka cita yg sedalam dalamnya atas musibah yg menimpa sanak Keluarga dari Bapak/Ibu/Sdr/i sekalian, Akibat dari terbakarnya kapal kami KM. Express Cantika 77.
Kejadian yg sama sekali tdk kami duga, kami sadari sungguh bahwa segala yg terjadi atas kehendak Tuhan yang maha Kuasa, kami manusia biasa hanya bisa menerima apa yg diijinkan Tuhan terjadi dalam kehidupan kami .
Oleh sebab itu dengan ketulusan hati, saya memohon maaf sebesar- besarnya atas kejadian ini dan saya hanya dapat berdoa agar kiranya Bapak/Ibu/Sdr/i yg ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan serta kesabaran ut bisa menerima cobaan ini. Saya yakin bahwa Kekasih-kekasih kita telah mendapatkan tempat terbaik didalam keabadian. Amin" demikian pesan teks whatsapp yang dibacakan Rahimin selaku perwakilan Kapal Cantika yang ada di Alor.
Rahiminpun .elanjurkan pesan befikut dengan "Sebagai ungkapan duka cita kami dari perusahan memberikan uang duka kepada korban yang meninggal harapan kami bpk ibu dpat menerimanya tks, Katanya dalam pesan teks whatsapp tersebut.
Sementara dalam Arahan Bupati Alor Drs Amon Djobo mengatakan sebelumnya 3 hari lalu Pemerintah juga telah memberikan santunan bersama Jasa Raharja, sehingga bupati berharap santunan ini bukan kami tebus jasa tetapi ini adalah peristiwa murni yang mana kita semua tidak pernah duga ini semua akan terjadi. Kapal ini juga sendiri karena tujuannya ke Alor sudah tentu banyak penumpang asal Alor yang mengikuti pelayaran ini, sehingga ketika kejadian ini terjadi, kami juga segera bentuk Posko agar mempermudah keluarga untuk datang mengadu, sehingga Posko yang kami bentuk di Polres bersama teman teman TNI data memiliki data berkordinasi dengan provinsi mengambil langkah langkah penanganan.
Pemberian santunan secara simbolis di Aula Mapolres kepada keluarga korban cantika 77
Bupati Alor sempat mengungkapkan, kekesalannya terhadap orang Alor di luar daerah yang berkomentar di media sosial bahwa Bupati dan Pemkab Alor berpangku tangan dalam tragedi ini. Menurut Djobo, TKP (tempat kejadian perkara/peristiwa) bukan di perairan Alor, tetapi di perairan Pulau Timor, Kabupaten Kupang, sehingga sesuai SOP, upaya penyelamatan dan pencarian para korban terbakarnya KM.Express Cantika 77 itu dikendalikan oleh Pemerintah Propinsi NTT melalui instansi terkait, mulai dari BPD Propinsi NTT, Basarnas, TNI Angkatan Laut dan sebagainya. Dan sejak awal kejadi, jelas Djobo, Pemkab Alor telah mengutus pejabat, yakni Asisten III Setda Alor, Melki Beli,S.Sos.,M.Si, Sekretaris BPBD Alor, John Skalla,SH., tiga Anggota Polres Alor, serta Wakil Ketua DPRD Alor, Sulaiman Singhs,SH., dan Ketua Komisi III DPRD Alor, Dony M.Mooy,S.Pd., untuk bergabung dengan Posko di Propinsi untuk turut berkoordinasi dalam menangani para korban
“Kami pemerintah punya urusan itu menyelamatkan, mendata, melakukan pencarian, menyalurkan bantuan dan sebagainya. Maka, hari ini, di aula Polres Alor, kami serahkan bantuan dari manajemen Cantika Express untuk korban yang meninggal dunia. Kemarin saat Upacara Sumpah Pemuda, Jumad (28/10/2022), kami sudah serahkan juga santunan secara simbolis dari Ausransi Jasa Raharja, dan juga santunan dari Pemerintah Kabupaten Alor kepada para korban yang meninggal akibat kecelakaan kapal Cantika Express,”tandas Djobo.
Lebih lanjut Djobo mengatakan bahwa santunan tersebut tidak diserahkannya dalam bentuk uang tunai tetapi simbolis, karena uangnya sudah dikirim kepada rekening bank masing-masing alih waris atau keluarga korban sebanyak 13 orang.
“Karena itu saya menghimbau semua orang Alor, baik yang ada di Kabupaten Alor maupun yang berada di luar daerah, agar tidak boleh mengeluarkan pendapat yang menimbulkan kegaduhan baru. Ini kecelakaan sehingga kita jangan saling menyalahkan, karena kita masih dalam suasana duka yang cukup panjang, karena masih banyak saudara kita yang belum ditemukan,”ujar Djobo.
Menurut Djobo, Posko di Mapolres Alor diperpanjang satu minggu lagi ke depan, untuk melakukan upaya-upaya terkait pencarian para korban yang belum ditemukan.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait