Pendeta GMIT Se-klasis ATU Gelar Kegiatan Rohani Bagi Warga Binaan Kristen di Lapas, Songsong Paskah
KALABAHI, iNews Alor.id _ Dalam rangka menyongsong Hari Raya Paskah, para Pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam lingkup Klasis Alor Tengah Utara menggelar beberapa kegiatan kerohanian bagi seluruh warga binaan beragama Kristen Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, senin (03/04/2021). Kegiatan tersebut, yakni doa bersama, pelayanan kasih/diakonia, Lomba Cerdas Cermat Alkitab (CCA), dan Berbuka Puasa Bersama.
Kegiatan ini terselenggara di bawah kepemimpinan Ketua Majelis Klasis Alor Tengah Utara, Pendeta Johanis Tri Salukhfeto dan Sekretaris, Penatua Daud Y. Mamaley.
Kegiatan yang berlangsung di Gereja Zoar Lapas Kelas IIB Kalabahi itu, turut dihadiri oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Yusup Gunawan bersama beberapa Pejabat Struktural dan Staf Pelaksana.
Dalam sambutannya, Kalapas Kalabahi, Yusup Gunawan menyampaikan bahwa kegiatan kerohanian yang dilaksanakan oleh Majelis Klasis Alor Tengah Utara sangat luar biasa karena menurutnya kegiatan tersebut akan menambah ilmu keagamaan bagi warga binaan beragama Kristen sekaligus menjadi momen untuk mengintrospeksi diri.
"Kegiatan ini sangatlah luar biasa karena dapat menambah ilmu keagamaan bagi warga binaan kami yang bergama Kristen sekaligus menjadi momen untuk mereka mengintrospeksi diri dalam rangka menyongsong Paskah tahun ini. Saya ucapkan terimakasih kepada ibu Pendeta Maacha selaku pendeta definitif yang setiap hari telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing anak-anak kami," ujar Yusup.
Yusup juga menyampaikan terimakasih kepada para Pendeta GMIT lingkup Klasis Alor Tengah Utara atas terselenggaranya kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Raya Paskah.
"Terimakasih yang tak terhingga kepada bapak/ibu Pendeta GMIT lingkup Klasis Alor Tengah Utara atas terselenggaranya kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Raya Paskah karena tanpa bantuan dari para pendeta serta para pelayan rohani yang ada, kami tidak bisa berbuat banyak. Peran serta dari seluruh masyarakat, sangat kami harapkan demi keberlangsungan kegiatan pembinaan di Lapas. Serta terimakasih juga atas kepedulian bapak/ibu terhadap kami umat muslim, sehingga diakhir kegiatan, ada kegiatan buka puasa bersama. Inilah bentuk kepedulian dan toleransi umat beragama yang harus selalu kita pertahankan dan dengung-dengungkan," tuturnya.
lebih lanjut, Yusup menyampaikan bahwa keberhasilan pembinaan di Lapas sangat bergantung dari mental spiritual.
"Bentuk kegiatan lain yang ada, yakni kemandirian, disiplin, dan wawasan kebangsaan juga penting, tetapi yang utama dari semuanya itu adalah mental spiritual. Bagaimana kita mengenal diri kita, bagaimana dalam segala keterbatasan dan kesusahan yang ada, justru disitulah sebenarnya menjadi titik balik bagi kita agar dapat menggali diri kita ke arah yang lebih baik," jelas Yusup.
Yusup mengatakan bahwa peranan kerohanian di Lapas sangat mutlak diperlukan sebagai penopang dan dasar dari pembinaan yang lainnya karena menurutnya apapun jenis pembinaan yang diikuti oleh warga binaan, tetapi jika jiwanya belum bersih dan belum ikhlas untuk benar-benar menjadi makhluk yang beriman, tentunya pembinaan yang ada hanya sia-sia.
"Kegiatan yang dilaksanakan hari ini sebagai bentuk kepedulian sosial dari para Pendeta GMIT Klasis Alor Tengah Utara yang kami butuhkan. Hal ini merupakan wujud rasa peduli dan cinta kasih terhadap sesama warga binaan karena di samping dukungan dari keluarga dan kami pegawai, warga binaan juga membutuhkan dukungan dari para pelayan Tuhan untuk memberikan semangat, motivasi, dan kepercayaan diri kepada mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depan. Mudah-mudahan pembinaan dan bimbingan yang diberikan oleh para pelayan Tuhan dapat menjadikan warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat kembali ke lingkungan masyarakat menjadi manusia yang berguna dan minimal menjadi pahlawan bagi anak, istri maupun keluarga," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Klasis Alor Tengah Utara, Pendeta Johanis Tri Salukhfeto menyampaikan bahwa dirinya bersama seluruh Pendeta GMIT dalam lingkup Klasis Alor Tengah Utara mengimani dan yakini bahwa pertemuan mereka bersama seluruh pegawai dan warga binaan Kristen Lapas Kelas IIB Kalabahi bukan suatu kebetulan karena menurutnya segala sesuatu yang terjadi ada nilai dan makna positif.
"Saya atas nama para Pendeta dan seluruh jemaat GMIT lingkup pelayanan Klasis Alor Tengah Utara berterimakasih kepada bapak Kalapas Kalabahi dan seluruh jajaran yang telah menerima kami. Saya kira bagi kami ini salah satu pengalaman iman yang luar biasa. Kami merasakan bentuk penerimaan yang tulus dan humanis dari seluruh jajaran Lapas Kalabahi," ungkap Pendeta Jontri.
Menurut Pendeta Jontri, setiap manusia tentunya akan menjalani hidup penuh dengan tantangan dan kemelut hidup. Kita semua butuh proses perubahan hidup dan pembinaan kepada diri kita. Bedanya masing-masing orang hanya soal waktu, tempat, dan seterusnya.
"Kita datang pada saat ini, atas nama cinta kasih yang tulus, atas nama Yesus Kristus pemilik pelayanan kepala gereja, yang dariNya kita belajar saling mengasihi. Kami tidak datang dengan sikap melihat siapa yang salah dan siapa yang benar serta sikap saling menghakimi antar satu dengan yang lainnya. Kita semua orang berdosa, hanya kadang dosa kita ada yang kelihatan dan tidak kelihatan, ada yang sudah ditangkap dan ada yang belum ditangkap. Artinya, kita semua butuh proses perubahan diri. Kami datang untuk mendoakan dengan cinta dan kasih yang tulus. Yesus Kristus ajar kita untuk omong saja tidak cukup, berkata-kata saja tidak cukup, tetapi harus ada tindakan Yang nyata. Oleh karena itu, kita sepakat untuk melaksanakan kegiatan kita pada hari ini," jelasnya.
Diakhir penyampaiannya, Pendeta Jontri menyampaikan bahwa ada satu hal yang tidak boleh hilang dari dalam diri manusia, yakni harapan dan semangat. "Sehebat apapun kita, tetapi jika tidak ada semangat, maka jatuh. Kami datang, kami kirim doa, kami kirim semangat kepada bapa mama warga binaan semua untuk menjalani hidup di dalam nama Tuhan," tutupnya.
Buka bersama warga binaan muslim di lapas kalabahi
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian secara simbolis bantuan pelayanan kasih bagi seluruh warga binaan oleh Ketua Majelis Klasis Alor Tengah Utara, Pendeta Johanis Tri Salukhfeto kepada Kalapas Kalabahi, Yusup Gunawan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan doa bersama, Lomba Cerdas Cermat Alkitab, dan buka puasa bersama warga binaan Muslim.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait