KALABAHI,iNewsAlor.id - Produk ikan asap Desa Alor Besar, rupanya bisa menjadi oleh oleh dari Kabupaten Alor, terbukti dengan pesanan yang mulai meningkat.
Desa Alor Besar sendir merupakan Desa pesisir yang terletak di Kabupaten Alor. Mayoritas masyarakat laki-laki bekerja sebagai nelayan dan perempuan sebagai pembuat kain tenun, penjual ikan, serta ibu rumah tangga.
Ikan hasil tangkapan Biasanya, dijual disekitar desa maupun dibawa ke Kalabahi oleh mereka, dan ikan hasil tangkappun beragam, dari ikan dasar hingga ikan belo belo (sejenis ikan layang) sebutan untuk warga Alor untuk ikan tersebut.
"Melihat prospek akan potensi ikan belo belo yang cukup banyak, yang kadang tidak bisa terjual habis oleh mereka, TAKA bersama penyuluh perikanan dan Dinas Kabupaten Alor melalui program penguatan livelihood perikanan skala kecil dengan Burung Indonesia dalam Hibah Skala Kecil RIT-Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) Wallacea II.
Yaitu melakukan upaya pembentukan kelompok perempuan yang bertujuan sebagai wadah bagi para istri nelayan untuk berkreasi dan melakukan pengolahan ikan bersama-sama," kata Rizky ketika berbincang dengan iNewsAlor.id di Sabanjar.
Rizky, juga mengatakan, melalui TAKA, salah satu NGO yang bergerak di bidang konservasi, bersama penyuluh perikanan, menawarkan olahan produk yang mudah dibuat dengan harga bersaing yang bisa menjadi ciri khas makanan Alor.
"Yang kami tawarkan produk ikan asap dan sambal ikan asap menggunakan ikan belo-belo sebagai bahan utamanya" Singkatnya, setelah diskusi dengan masyarakat, Sehingga terbentuklah kelompok pengolah pemasar (POKLAHSAR) Sebanjar Maju, Desa Alor Besar, pada tanggal 9 Juni 2023 dan diresmikan oleh DKP Kabupaten Alor," katanya.
Sementara hasil tangakapan nelayan ini, sudah mulai masuk ke rymah pengolahan tang ada di Sabajar Desa Alor Besar, sambungnya lagi.
"Terkait mutu dan kwalitas untuk dipertahankan sehingga ikan segar begitu dari laut langsung diolah," pungkas Rizky.
Pengolahan ikan asap ini sendiri masih manual, dan menggunakan bahan dasar pembakaran menggunakan batok kelapa, dan prosesnya memakan waktu kurang lebih 2 jam, dan produk ini sendiri bisa bertahan 1 sampai 2 Minggu dalam suhu ruang.
"Produksi ikan asap khas Desa Alor Besar ini sendiri, sudah kami kirim ke Kupang dan Atambua, nah tapi bagi masyarakat Alor juga banyak yang pesan," tutup Rizky
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait