Kupang, iNewsAlor.id - Ketua Hakli NTT, John Takesan, mengadvokasi penempatan tenaga sanitasi lingkungan sesuai bidang keahliannya dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), drg. Iien Adriany, M.Kes pada Kamis (30/05/2024).
Dalam diskusi selama lebih dari satu jam di Kantor Dinkes Provinsi NTT, Takesan menyampaikan keprihatinannya terhadap penempatan tenaga sanitasi lingkungan yang dijabat oleh tenaga dari profesi lain, terutama di Seksi Kesling di beberapa Kabupaten.
"Kami berharap agar tenaga sanitasi lingkungan di Seksi Kesling diisi oleh tenaga yang memiliki kompetensi di bidang sanitasi," ungkap Takesan.
Selain itu, Takesan juga menyoroti kurangnya pelatihan untuk tenaga sanitasi lingkungan (TOT) serta pentingnya peran mereka di tingkat Puskesmas dalam menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), terutama dalam upaya menurunkan angka stunting. Meskipun baru satu kabupaten yang menerapkan kelima pilar STBM, Takesan berharap agar upaya tersebut dapat ditingkatkan di seluruh wilayah NTT.
Dalam responsnya, drg. Iien Adriany, M.Kes. mengapresiasi masukan dari Ketua Hakli NTT. Dia menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti masukan tersebut sambil menyoroti masalah tingginya angka stunting di NTT.
"Pentingnya kolaborasi dari semua pihak untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan, termasuk penanganan stunting di NTT," ungkap drg. Iien Adriany.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperbaiki penempatan tenaga sanitasi lingkungan yang lebih efektif serta meningkatkan upaya penanganan stunting di wilayah NTT.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait
