Jimmy : Narasi Transformasi Pembangunan jalan Lambat di Matim, Harus Jadi Refleksi Besar para Cakada
BORONG, iNewsAlor. id - Pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Yohanes Jimmy Nami menyebutkan bahwa ketiga pasangan calon kepala daerah Manggarai Timur, NTT, merupakan putra-putri terbaik dari daerah itu yang expert di bidangnya.
Ketiga pasangan Cakada yang dimaksud diantaranya Agas Andreas - Tarsi Syukur, Sipri Habur - Lucius Modo, Elpy Tote - Mensi Anam.
Kata Jimi, masing-masing perpaduan antara politisi senior dan birokrat tulen. Menariknya adalah postur-postur politik ini bukan merupakan wajah baru, tetapi merupakan bagian dari perjalanan kabupaten Manggarai sejak dimekarkan.
Menurut Jimi, narasi transformasi pembangunan berjalan lambat di Manggarai Timur, hal tersebut harus menjadi refleksi besar, tidak hanya oleh calon incumbent tetapi oleh semua pasangan calon yang hendak berkontestasi pada pilkada Matim 2024.
“Pertanyaan besarnya adalah bagaimana memotret hasil evaluasi dan refleksi tersebut dari ketiga pasangan calon ini? Hal yang paling mudah dijangkau publik adalah menelaah visi dan misi serta relasinya dan background masing-masing pasangan tersebut.”
Lantas, konsep-konsep pembangunan yang disampaikan benar-benar hal realistis dan terukur? Mambangun Manggarai Timur perlu pemikiran yg berbeda jauh dari biasa-biasa saja, perlu energi besar dari hasil pemikiran yang beda tadi, perlu konsolidasi politik yang kuat juga bukan sekedar transaksi politik yang lazim dan biasa-biasa saja.
Pandangan Jimi, ketiga pasangan ini masih pada level yang biasa-biasa saja, terlihat dari presentasi pemikiran tentang masa depan Matim, belum terlihat lentingan pemikiran yg berbeda dan kreatif selain hal-hal rutin yang selalu direproduksi sebagai hal inti dari masa depan Matim.
Menurutnya, Manggarai Timur butuh leadership yang mumpuni sebagai pengatur akselerasi pembangunan dengan prioritas-prioritas pembangunan utama. Masih menumpuk persoalan yang berhubungan dengan basic needs masyarakat, perlu dipilah sesuai prioritas, hanya postur yang punya visi besar yang bisa melakukan ini.
“Pasca pendaftaran Paslon, memasuki masa kampanye, masyarakat perlu untuk menguliti Kemampuan para Cakada ini jangan hanya terbuai dengan janji politik. Demikian juga dengan para Paslon selain melakukan treatment elektoral perlu juga melakukan edukasi politik warga, agar sejak hulu punya partisipasi yang baik dalam mengkonstruksi proses pembangunan,” ujar Jimi kepada iNews, Sabtu (24/8/2024).
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait