Flores,iNewsAlor.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan debat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Manggarai Timur sebagai ajang untuk menentukan pemimpin lima tahun ke depan di wilayah itu.
Ketua KPUD Manggarai Timur mengatakan bahwa tema debat kedua adalah tema 'Peningkatan Kesehatan, Kesejahteraan dan Pelayanan Masyarakat yang Inklusif' ini berlangsung dengan enam segmen dengan sub tema 'Kesehatan, Penanggulangan Kemiskinan, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, Pengelolaan Sumber Daya Air, Teknologi dan Informasi, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup'.
“Debat ini kita bisa mendengar setiap Paslon menguraikan dan mempertajamkan visi misi, program kerja,” ujar Ketua KPU Manggarai Timur, Jefri Guido Bedo saat membuka acara debat, Selasa (12/11/2024).
Diharapkan masyarakat dapat menyaksikan para calon saling beradu gagasan, strategi guna mencapai Manggarai Timur yang lebih maju
Tentunya setiap kandidat dapat berdebat dengan retorika dan berargumen sesuai fakta. Hal ini akan menjadi momentum untuk menarik suara masyarakat untuk memilih pemimpin lima tahun yang akan datang
Sementara pada segmen menjawab pertanyaan panelis, pasangan Agas Andreas - Tarsi Syukur disodorkan pernyataan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan tata kelola hutan.
Karena, kondisi sumber daya hutan di Manggarai Timur saat ini dalam hal luasan hutan bajwa belum memenuhi standar minimum 15% dari luasan wilayah Berdasarkan data uptd kesatuan pengelolaan hutan Manggarai Timur tahun 2024 terjadi penurunan kinerja urusan kehutanan di Manggarai Timur yang mana persentase kerusakan hutan mengalami peningkatan
Pendapat pasangan Agas Andreas - Tarsi Syukur, bahwa kerusakan hutan adalah dilakukan manusia, maka, hal yang dilakukan adalah pendidikan lingkungan dan kesadaran masyarakat.
Kedua pengelolaan hutan berkelanjutan, yang sudah digarap oleh masyarakat. ke
Ketiga melakukan penghijauan dan reboisasi pada lahan kritis. Keempat, pengawasan dan penegakan hukum. kelima, pembangunan ekowisata. Hutan Kita bisa dijadikan objek wisata, asal dikelola dengan baik. Selanjutnya kerjasama dan konservasi keanekaragaman hayati.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait