Kupang,iNewsAlor.id - Wakil Ketua Komisi 5 DPRD NTT, Winston Rondo menyatakan dukungan penuh terhadap program makanan bergizi gratis yang menjadi program prioritas nasional, sebagaimana diarahkan oleh Presiden Prabowo. Program ini dinilai strategis untuk investasi Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan, namun masih menghadapi berbagai tantangan di Nusa Tenggara Timur.
Diakui Winston, (21/01) Dalam uji coba awal yang dilakukan pada 6 Januari, dari 749 titik yang direncanakan, baru satu lokasi di Noelbaki yang berhasil beroperasi. Lokasi tersebut hanya mampu melayani 12 sekolah dengan total sekitar 3.000 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa NTT belum sepenuhnya siap untuk melaksanakan program besar ini.
“Kita belum cukup siap untuk implementasi program ini. Padahal, dampaknya sangat luas, baik untuk anak-anak maupun untuk ekonomi lokal,” ujar wakil Ketua Komisi 5 DPRD NTT.
Beliau juga menyoroti lambannya respon pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan dinas terkait. Banyak pihak masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pusat, sehingga program ini belum dijalankan secara optimal.
Dorongan untuk Perbaikan Tata Kelola
Wakil Ketua 5 DPRD NTT ini, meminta pemerintah daerah untuk lebih proaktif dan sigap dalam memastikan program ini berjalan di seluruh titik. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dinas pendidikan, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Kita harus memastikan apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat dijalankan dengan sepenuh hati dan tidak ditunda. Tata kelola harus diperbaiki agar program ini dapat segera diimplementasikan,” tegasnya.
Dampak Ekonomi Lokal Jadi Prioritas
Selain untuk meningkatkan gizi anak-anak, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Pemerintah diminta untuk melibatkan UMKM, petani, dan peternak kecil dalam penyediaan bahan baku makanan.
“Kami mendorong agar bahan baku diprioritaskan dari sumber lokal. Sayur-mayur, buah-buahan, dan hasil peternakan harus mampu digerakkan untuk mendukung program ini. Hal ini juga menjadi upaya untuk menggerakkan ekonomi lokal di tingkat desa,” jelasnya.
Dengan anggaran mencapai Rp.8 triliun per tahun untuk NTT, Wakil Ketua Komisi 5 DPRD NTT berharap program ini mampu memberikan dampak signifikan, baik dari segi peningkatan gizi anak-anak maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Harapan Gubernur - Wakil Gubernur Baru
Winston Rondo berharap pemerintahan baru, Gubernur-Wakil Gubernur NTT, yang akan mulai bekerja pada 6 Februari mendatang dapat menjadikan program ini sebagai prioritas utama. Ia juga mengapresiasi keterbukaan berbagai pihak, termasuk gereja, pemerintah desa, dan UMKM, yang bersedia mendukung pelaksanaan program ini.
“Ruang untuk kolaborasi masih terbuka. Mari kita pastikan program ini berjalan dengan baik demi masa depan anak-anak kita dan pertumbuhan ekonomi daerah,” tutupnya.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait