Kupang, iNewsAlor.id - Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III di Hotel Syahid Timur, Kupang, Sabtu 1 Februari 2025, dengan agenda utama memilih Ketua KPPI NTT periode 2024-2029.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan pengurus KPPI dari berbagai kabupaten/kota di NTT, serta tamu undangan dari pimpinan pusat KPPI, penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, Wakil Ketua DPRD NTT, Kristien Samyati Pati dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belu, Januaria Awalde Berek.
Kebanggaan dan Harapan di Musda III
Lani Koro selaku panitia pelaksana menegaskan bahwa Musda ini merupakan agenda wajib KPPI. "Ini adalah wadah besar bagi perempuan politik untuk tumbuh dan berkembang, serta sarana proses politik perempuan di NTT," ujarnya.
Ketua KPPI NTT, Ana Waha Kolin, menyampaikan bahwa tujuan utama Musda ini adalah memilih Ketua KPPI NTT yang baru. "Di AD/ART telah disyaratkan demikian. Ketua yang terpilih nanti langsung harus menyusun formaturnya," jelasnya.
Kolin juga menyoroti dinamika pemilihan yang masih cair, mengingat setiap calon harus mendapatkan mandat dari partainya. "Masing-masing kandidat masih menutup diri, karena wajib membawa mandat dari partai sebagai syarat utama pencalonan," tambahnya.
An Kolin kembali mengingatkan pentingnya menghargai proses demokrasi yang sedang berlangsung. "Apakah nanti pemilihan melalui musyawarah mufakat atau aklamasi, semua harus menghargai proses yang telah berjalan," pungkasnya.
Musda III KPPI NTT diharapkan melahirkan kepengurusan yang solid, tangguh, dan siap memperjuangkan kepentingan perempuan dalam politik serta pembangunan daerah ke depan, ujar An Kolin.
Sementara itu, Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, berharap KPPI terus berkontribusi bagi peningkatan peran perempuan di ranah politik. "Meski berasal dari berbagai partai, kita harus bergandengan tangan, satu hati, satu semangat, agar perempuan semakin eksis di ruang politik," ujarnya.
Peran Strategis Perempuan dalam Politik
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, dalam sambutannya menyoroti pentingnya peningkatan keterwakilan perempuan dalam politik. "Politik selalu dikaitkan dengan dunia laki-laki, tetapi pandangan ini keliru. Keputusan yang tidak melibatkan perempuan sering kali tidak mewakili kepentingan mereka," tegasnya.
Ia juga menyoroti capaian positif keterwakilan perempuan di DPRD NTT periode 2024-2029 yang mencapai 15 orang, dengan dua perempuan menduduki posisi pimpinan. "Ini adalah langkah maju, tetapi perjuangan belum selesai. KPPI NTT harus terus menjadi wadah untuk memperkuat jaringan dan membangun solidaritas perempuan dalam politik," tambahnya.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Dalam kesempatan ini, Andriko juga menegaskan pentingnya sinergi KPPI dengan pemerintah daerah dalam menangani berbagai isu sosial seperti TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang), stunting, dan kemiskinan ekstrem. "Sebagai mitra pemerintah, KPPI harus berperan aktif dalam membantu menyelesaikan persoalan ini," Katanya.
Dalam kesempatan ini, penjabat Gubernur NTT juga memberikan Apresiasi kepada Anggota DPRD NTT, khusus ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, yang mampu mengendalikan 65 Anggota DPRD.
"Jadi ini adalah bukti, bahwa perempuan, jika diberikan kepercayaan, juga mampu melakukan tugasnya dengan baik" Tutupnya.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait