Lambert menambahkan, olahraga MMA bisa menjadi sarana pembinaan anak-anak muda NTT. “Kalau di Jawa Barat, pelajar nakal dimasukkan ke barak, oleh Gubernur Dedy Mulyadi. Di NTT, masuk saja di MMA,” ujarnya.
Perjuangkan Dana dan Kesetaraan
Ketua Bidang Organisasi MMA NTT, Lukman Hakim, berharap setelah resmi menjadi anggota KONI, MMA NTT bisa mendapatkan hak yang setara dengan cabang olahraga lainnya.
“Kalau sepak bola bisa dapat Rp300 juta, kami cukup Rp70 juta pun siap bertanding. Yang penting kami diakui dan diberi kesempatan,” ujar Lukman.
Target Selanjutnya
Usai melapor ke KONI, pengurus MMA NTT akan mengurus laporan administratif ke Gubernur NTT dan menyiapkan mandat pembentukan kepengurusan daerah di seluruh kabupaten/kota.
Pelaporan ini menjadi langkah awal untuk menjadikan MMA sebagai cabang olahraga resmi di NTT, membuka ruang bagi potensi lokal agar bertanding membawa nama daerahnya sendiri, dan setelah mendapat 1 emas dan 1 perak di kejurnas di Surabaya, MMA NTT akan partisipasi di PON Beladiri di Jakarta bulan Oktober mendatang, Tutup Agus Nahak, Ketua IBCA MMA NTT.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait