Rote Ndao, iNewsAlor.id – Manajemen Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari terus melakukan konsolidasi internal dalam upaya memperkuat pelayanan dan memperluas basis keanggotaan. Salah satu langkah strategis terbaru dilakukan melalui rapat konsolidasi dan internalisasi nilai bersama seluruh karyawan Cabang Ba’a, Kabupaten Rote Ndao, yang digelar pada hari Minggu 1 Juni 2025 bertempat di lantai 2 Kantor Kopdit Swasti Sari Cabang Ba’a.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil General Manager (GM) Kopdit Swasti Sari, Kasmirus Kopong, bersama tim manajemen Cabang Ba’a Rote Ndao, dan menjadi forum penting untuk membedah arah kebijakan bisnis koperasi ke depan, khususnya di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Dua Fokus Pasar: “Pasar Lama dan Pasar Baru”
Dalam pemaparannya, Kasmirus menekankan bahwa strategi bisnis di cabang Ba’a difokuskan pada dua segmen utama, yakni pasar lama (The Old Market) dan pasar baru (New Market). Pasar lama adalah anggota Swasti Sari yang sudah loyal dan aktif sejak lama.
“Pasar lama adalah anggota-anggota loyal yang sudah kami kenal dengan baik. Kami telah memetakan mereka berdasarkan riwayat keanggotaan dan Riwayat transaksi keuangannya. Anggota - Anggota ini sebagai The Old Market (Pasal Lama) untuk dilakukan Pendekatan dan Penghargaan agar loyalitas mereka Kepada Kopdit Swasti Sari tidak akan memudar. Kepada mereka sebagai basis atau kekuatan ‘landing’. Tinggal bagaimana karyawan cabang menindaklanjuti data itu dengan pendekatan yang tepat dan membangun relasi yang lebih erat,” jelas Kasmirus.
Karyawan di Cabang Ba’a diminta untuk aktif menyapa, mendampingi, dan memberikan solusi keuangan yang tepat kepada anggota lama, agar perputaran simpanan dan pinjaman tetap stabil dan sehat.
Menyasar ASN dan P3K Sebagai Market Baru
Sementara itu, pasar baru difokuskan pada masyarakat yang baru mendapatkan pekerjaan tetap, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Segmen ini dinilai sangat potensial karena memiliki pendapatan tetap dan kebutuhan perencanaan keuangan jangka panjang.
Kasmirus mencontohkan pelantikan 1.700 ASN baru di Kota Kupang oleh Wali Kota belum lama ini sebagai peluang besar yang juga bisa direplikasi di Rote Ndao.
“Mereka adalah pasar baru yang potensial. Kami ingin mengajak mereka menjadi anggota Swasti Sari, bukan semata-mata untuk mendapatkan pinjaman, tetapi agar mereka bisa menabung, memiliki aset, dan membangun masa depan yang lebih sejahtera melalui koperasi,” ujarnya.
Dalam strategi ini, karyawan Swasti Sari di cabang Ba’a diminta untuk proaktif melakukan edukasi dan pendekatan personal kepada para ASN dan P3K, serta komunitas pekerja lainnya yang memiliki stabilitas pendapatan.
Monitoring dan Evaluasi Selama Tiga Bulan
Program strategi ini akan mulai diimplementasikan sejak bulan Juni 2025 dan akan dievaluasi secara ketat hingga Agustus 2025. Dalam masa tiga bulan itu, kinerja cabang akan dinilai berdasarkan peningkatan jumlah anggota baru, pertumbuhan simpanan, dan penyaluran pinjaman yang berkualitas.
“Ini adalah masa tantangan yang serius. Kita ingin melihat sejauh mana strategi ini berjalan efektif di lapangan. Targetnya jelas: pertumbuhan anggota, pertumbuhan dana, dan perputaran uang yang sehat,” tegas Wakil GM.
Perkuat Peran Karyawan Sebagai Agen Perubahan
Lebih lanjut, Kasmirus juga menegaskan bahwa seluruh karyawan Swasti Sari, khususnya di cabang Ba’a, harus mampu menjadi agen perubahan yang memahami nilai-nilai koperasi serta mampu membumikan semangat pemberdayaan ekonomi di tengah masyarakat.
“Karyawan tidak boleh bekerja hanya secara administratif. Mereka harus menjadi duta koperasi di tengah masyarakat, mengenal anggotanya, paham kebutuhan mereka, dan menawarkan solusi yang tepat,” tegasnya.
Komitmen Menjadi Koperasi Modern
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen besar Kopdit Swasti Sari untuk tampil sebagai koperasi yang modern, inovatif, inklusif, dan mampu menjawab kebutuhan zaman. Dengan jaringan cabang yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTT, Swasti Sari bertekad untuk terus menjadi mitra keuangan terpercaya bagi anggotanya.
“Kami tidak hanya ingin menjadi koperasi yang besar secara jumlah anggota, tetapi juga koperasi yang benar-benar membawa dampak bagi kehidupan ekonomi masyarakat,” tutup Kasmirus Kopong.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait