UCB Kupang Resmikan Migrant Center Pertama di NTT, Cetak PMI Profesional Siap ke Luar Negeri

Eben
Direktur Jenderal Promosi, Pemanfaatan, dan Peluang Kerja Luar Negeri (P2MI), Dwi Setiawan Susanto, Berikan Kuliah Umum dan Resmikan Migrant Center UCB (Foto: iNewsAlor.id)

KUPANG, iNewsAlor.id – Ribuan mahasiswa Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang menyambut penuh semangat kunjungan Direktur Jenderal Promosi, Pemanfaatan, dan Peluang Kerja Luar Negeri (P2MI), Dwi Setiawan Susanto dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KPWMI), pada Rabu (6/8/2025).

Acara ini menjadi momen bersejarah dengan diresmikannya Migrant Center UCB, pusat pelatihan pertama di NTT yang akan menjadi garda terdepan dalam menyiapkan tenaga kerja migran profesional dari wilayah timur Indonesia.

Dalam kuliah umumnya, Dwi Setiawan mengungkapkan peluang besar kerja luar negeri, khususnya di Jepang dan Jerman. Ia menekankan pentingnya migrasi aman dan penguasaan kompetensi, termasuk bahasa asing dan mentalitas kerja.

“Peningkatan kompetensi dan migrasi legal adalah bentuk perlindungan terbaik bagi pekerja migran kita,” tegasnya.

Migrant Center UCB akan menyelenggarakan pelatihan bahasa asing (Jepang, Korea, Jerman, Inggris), keterampilan teknis (keperawatan, hospitality, konstruksi, manufaktur), serta pembentukan karakter dan sertifikasi internasional. 

Fasilitas ini juga akan menyediakan edukasi migrasi aman dan pendampingan dokumen untuk akses ke penempatan kerja di luar negeri.

Menurut data P2MI, Jepang membutuhkan 850 ribu tenaga kerja asing hingga tahun 2030. Indonesia, terutama NTT, menjadi wilayah potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kisah haru turut mewarnai acara saat Nirmala Bonat, mantan TKW asal NTT yang pernah mengalami penyiksaan di Malaysia, memberikan kesaksian mengenai pentingnya berangkat melalui jalur resmi.

“Saya dulu berangkat tanpa jalur resmi dan mengalami penyiksaan. Saya tidak ingin adik-adik saya mengalami hal yang sama,” ujar Nirmala dengan suara bergetar.

Rektor UCB, Prof. Dr. Frans Salesman, menegaskan bahwa kehadiran Migrant Center ini bukan untuk mengirim buruh, tetapi mencetak diaspora profesional yang membanggakan Indonesia di mata dunia.

“UCB ingin mencetak generasi yang bukan hanya kirim uang, tapi juga membawa ilmu dan investasi untuk membangun daerah asal,” katanya.

Sebanyak 46 mahasiswa UCB telah mengikuti pelatihan bahasa Jepang secara intensif dan dijadwalkan akan berangkat ke Jepang secara legal dalam waktu dekat.

Program ini melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, SMK, balai latihan kerja, dan perguruan tinggi.

Fasilitas pembiayaan murah dan pelatihan bersubsidi juga disiapkan untuk mendukung keberhasilan program migrasi aman dan profesional.

Editor : Danny Manu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network