KALABAHI, iNewsAlor.id - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang menangani Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021, terkait air bersih di Desa Otvai Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL) bantah pernyaraan Kades atas rusaknya jaringan air yang tidak dinikmati warga.
PPK Sofyan Abdulah yang dikonfirmasi media diruang kerjanya, senin (13/11/2023) pagi mengatakan proyek SPAM itu sudah selesai dikerjakan.
"Saya lupa nama CVnya, nanti saya lihat dulu tapi itu yang kerja istrinya Frans Yobeanto.
Aci ing yang kerja," ucap Abdullah singkat.
"Kami sudah melakukan perbaikan panel pompa namun masyarakat yang kurang sadar, mereka memotong pipa transmisi. Kita perbaiki lagi, dan saat air sudah mengalir, mereka potong lagi," kata Sofyan.
Dari kejadian ini, lanjut PPK, pihak dinas menyarankan kepada Kepala Desa agar masalah masyarakatnya dibereskan terlebih dahulu.
"Kita tidak tau, apakah ini konflik kepentingan ataukah karena pemilihan ketua kelompok yang tidak sesuai. Soal sekring itu sudah diperbaiki dan air sudah masuk tapi kemudian mereka potong lagi," ucapnya.
PPK Sofyan Abdulah yang kini menjabat sebagai Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Alor itu, kembali mengatakan, pihak Dinas Perumahan sudah mengecek dan beberapa kali melakukan koordinasi atas persoalan ini.
"Kita sudah rapat besar di gereja, kesepakatan, pembinaan dari pihak gereja juga sudah disampaikan tetapi waktu diperbaiki mereka tetap potong. Sebenarnya ini masalah kecil saja, yang kami curigai ini soal pengelolaan SPAM, mungkin orangnya tidak sesuai dengan mereka punya keinginan," tutup Sofyan
Sebelumnya Kepala Desa Otvai Hanya karena sekring, proyek air di Desa Otvai Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL) yang ditangani Dinas Perumahan Kabupaten Alor tidak bisa digunakan lagi hingga saat ini.
"Kita hanya sempat pakai 1 Minggu terus sekring nya rusak dan tidak pernah diperbaiki lagi," kata kades Otvai.
Keluhan ini disampaikan Kades Otvai, Samuel Ishak Lahal kepada wartawan saat warganya mendapat bantuan distribusi air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alor, Jumat (10/112023)
Kades menjelaskan, dalam pengembangan proyek ini menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Mesin Diesel .
"Saat sedot dari mata air itu menggunakan sistim tenaga surya. Nanti sampai di tempat datar baru menggunakan sistem diesel dalam menampung air di bak utama, " beber Kades.
Menurut Kades, kerusakan sekring ini kemudian dilaporkan ke Dinas Perumahan agar bisa diperbaiki, namun pihak Dinas menyarankan Pemerintah Desa yang menyiapkan dana untuk mengatasi kendala tersebut.
"Mereka minta kami yang beli alatnya di Jawa karena sekringnya tidak dijual di Alor, sekalian dengan menyewa tenaga teknisnya. Kita diminta menanggung biaya transportasi pulang pergi dan penginapan tenaga ahli ini,"pungkas Lahal
Kades menyebut, permintaan Dinas tersebut tidak bisa dilaksanakan karena belum ada pos anggarannya.
"Bisa saja kami gunakan Dana Desa namun itupun tidak bisa kami lakukan karena pos penganggarannya sudah ditetapkan dari pusat, kita bisa utak-atik," ujarnya.
Lanjut Kades, Ia sudah berulang kali ke Dinas meminta persoalan ini diselesaikan namun jawab sama yang didapatinya.
Editor : Danny Manu