Kajari Alor Pindah, ACW : Pemberantasan Korupsi di Alor Belum Efektif dan Tinggalkan PR

Kalabahi, iNewsAlor.id - Pasca Kepala Kejaksaan Negeri (KAJARI) Alor dapatkan mutasi, Alor Corruption Watch (ACW) merasa kinerja kejaksaan untuk berantas korupsi belum efektif dan masih tinggalkan Pekerjaan Rumah (PR) banyak di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Abdul Muis Ali, Kajari Kabupaten Alor, merupakan salah satu penjabat dari berbagai pejabat di lingkungan Kejaksaan Negri yang mendapat Mutasi.
Kepindahan Kajari Alor itu, mendapat respon dari salah satu Lembaga yang dinamai Alor Corruption Watch atau ACW,. ACW merasa masih banyak PR yang ditinggalkan terkait kasus Pemberantasan korupsi yang selama dalam penanganan oleh Kejaksaan dirasakan belum efektif.
Aldy Mooy, Sekretaris ACW Kabupaten Alor, mengatakan, beberapa kasus yang dilaporkan oleh ACW, hingga saat ini, belum ada titik terang., pungkasnya saat menemui media di seputaran Kalabahi, Jumat (24/05/2024).
"Banyak yang sudah kami laporkan dan kawal, seperti kasus Irigasi Keleaisi, pembangunan ruas jalan Joe-Manetwati, rabat beton maiwal buraga, hingga spam kokar, tidak ada perkembangan pemeriksaan hingga detik ini" Katanya.
Untuk mengawal laporan lapirannkami terkait pemberantasan korupsi di Kabupaten Alor, dengan temuan beberapa kasus yang telah saya sebutkan tadi, "Kami ACW juga sudah melayangkan surat ke ICW dan KPK agar kedua lembaga anti korupsi ini dapat mengambil peran untuk turut menyelidiki beberapa kasus korupsi di Kabupaten Alor" Lanjut Aldy.
Dia beralasan layangkan surat kepada dua Lembaga anti korupsi itu karena, Kejari Alor dan Kejati NTT tidak merespon baik adanya laporan dugaan korupsi di Alor dari ACW.
"Padahal kasus kasus yang kami laporkan tentunya di lengkapi dengan bukti dan data, tetapi kami akan tetap kawal, termasuk Kajari baru yang akan bertugas nanti. Ungkapnya.
Aldy berharap dengan masih banyaknya PR indikasi kasus korupsi yang belum dituntaskan oleh Pejabat lama, bisa dikerjakan atau dilanjutkan oleh pejabat baru dengan lebih profesional nanti. Katanya.
Menurut pandangan ACW, Abdul Muis Ali selaku kepala Kejari Alor, dianggap gagal memimpin Kejari Alor, karena dengan laporan ACW yang di sertai dengan bukti-bukti jika di kalkulasi kerugian negara bisa mencapai miliaran Rupiah namun Abdul Muis Ali hanya berhasil mengembalikan kerugian negara dengan jumlah RP 565, 507, 571.
Editor : Danny Manu