Flores,iNewsAlor.id - Angka kemiskinan ekstrim Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tahun 2023 turun menjadi 3.93 persen atau 224.94 jiwa. Jumlah tersebut menurun signifikan dibandingkan tahun 2022 yang tercatat 6.56 persen atau 370.46 jiwa yang tersebar di 23 kabupaten/kota.
Data ini dihimpun berdasarkan Surat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial yang juga Ketua Satgas Pengelola Data P3KE Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI tanggal 26 Februari 2024 perihal Pemberitahuan Hasil Perhitungan Estimasi Angka Kemiskinan Ekstrem Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2023.
Berikut estimasi tingkat dan jumlah penduduk miskin ekstrim provinsi Nusa Tenggara Timur 2022-2023 yang tersebar di 23 kabupaten kota diantaranya.
Kabupaten Sumba Barat jumlah penduduk miskin 15.85 jiwa atau 11.75 persen, sementara tahun 2023 berjumlah 12.48 jiwa atau 9.13 persen.
Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2022 berjumlah 27.74 jiwa atau 10.40 persen, sedangkan pada tahun 2023 terjadi peningkatan berjumlah 38.51 jiwa atau 14.29 persen.
Kupang, penduduk miskin ekstrim berjumlah 24.28 jiwa atau 5.98 persen.
Sementara pada tahun 2023 berjumlah 8.64 jiwa atau 2.09 persen.
Timor Tengah Selatan, jumlah penduduk miskin ekstrim mencapai 61.57 jiwa atau 13.01 persen. Sementara pada tahun 2023 berjumlah 30.38 jiwa atau 6.40 persen.
Timor Tengah Utara, tahun 2022 berjumlah 6.44 jiwa 4.84 persen. Sedangkan tahun 2023 berjumlah 5.97 jiwa atau 2.28 persen.
Kabupaten Belu pada tahun 2022 berjumlah 10.17 jiwa atau 4.44 persen. Sedangkan tahun 2023 berjumlah 1.53 jiwa atau 0.66 persen.
Kabupaten Alor, pada tahun 2024 berjumlah 4.98 jiwa atau 2.38 persen. Tahun 2023 berjumlah 2.25 jiwa atau 1.07 persen.
Editor : Danny Manu