get app
inews
Aa Text
Read Next : DPRD NTT Kritik Pernyataan PJ Gubernur tentang Kewenangan Pengelolaan Bank NTT

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pj. Gubernur NTT Gelar Rapat Pengendalian Inflasi Daerah

Jum'at, 13 Desember 2024 | 09:57 WIB
header img
Foto: Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tingkat Provinsi NTT

Kupang, iNewsAlor.id - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tingkat Provinsi NTT menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Acara tersebut berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Kamis (12/12/2024).

HLM ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, mengendalikan harga di pasar, dan menjaga daya beli masyarakat menjelang HBKN. Agenda rapat meliputi evaluasi pertumbuhan inflasi, optimisme konsumen, proyeksi inflasi, serta strategi pengendalian inflasi melalui peningkatan produksi pertanian, distribusi bantuan pangan, dan pengelolaan stok bahan bakar.

Pj. Gubernur Andriko menyampaikan bahwa inflasi Provinsi NTT pada November 2024 tercatat sebesar 0,83% year-on-year (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Oktober sebesar 1,13% (yoy) dan inflasi nasional sebesar 1,55% (yoy). "Capaian ini menunjukkan bahwa inflasi NTT berada dalam zona deflasi dan menjadi salah satu yang terendah secara nasional," ujar Andriko.

Ia juga mengungkapkan bahwa selama sembilan bulan berturut-turut, Provinsi NTT berhasil masuk dalam 10 besar provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik di Indonesia. "Ini adalah pencapaian menggembirakan yang harus terus kita jaga," tambahnya.

Pj. Gubernur Andriko juga menyampaikan beberapa arahan Presiden Prabowo Subianto dari Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah, 9 Desember 2024. Beberapa poin penting yang diangkat meliputi:

1. Pola pengendalian inflasi melalui pasar murah, subsidi pangan, dan gerakan pangan murah sebagai legacy dari Presiden Joko Widodo yang terbukti efektif.

2. Upaya maksimal untuk mencapai swasembada pangan, khususnya bawang merah, bawang putih, dan jagung, dalam 1–2 tahun mendatang.

3. Penyederhanaan rantai distribusi minyak untuk menjaga stabilitas harga.

4. Pelaksanaan gerakan tanam serentak di seluruh wilayah NTT.

5. Transformasi Bulog sebagai pembeli utama (offtaker) hasil pertanian untuk menyerap produk yang tidak terjual di pasar.

Andriko mengajak seluruh pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa untuk mendukung arahan ini dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, dan kekeringan.

"Menjelang Natal dan Tahun Baru, mari kita bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi daerah, memastikan ketersediaan bahan pokok, dan mempertahankan daya beli masyarakat. Kita harus tumbuh optimis dan antusias dalam mengelola inflasi daerah untuk mendukung perekonomian lokal dan nasional," tutupnya.

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut