NTT Provinsi Paling Toleran, Ternyata Nilai-nilainya Diajarkan Mulai dari Sekolah.

Kupang – iNewsAlor.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi meluncurkan Program Sekolah Keberagaman di Aula SMA Negeri 5 Kota Kupang pada Kamis (24/4). Program ini bertujuan membangun budaya toleransi dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif, bebas dari kekerasan dan diskriminasi.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menekankan bahwa sekolah harus menjadi ruang pembentukan karakter peserta didik yang mencintai keberagaman. Ia menyebutkan, sekolah adalah miniatur masyarakat, tempat di mana anak-anak dari berbagai latar belakang berkumpul, belajar, dan tumbuh bersama dalam semangat kebhinekaan.
“Sekolah sebagai garda pendidikan harus membentuk karakter generasi bangsa yang dalam kesehariannya menunjukkan nilai-nilai keberagaman. Anak-anak harus diajarkan untuk mencintai keberagaman itu sebagai sesuatu yang istimewa,” ujar Melki.
Ia juga mengingatkan pentingnya mencegah berbagai bentuk kekerasan di lingkungan sekolah, khususnya kekerasan seksual. “Kami minta semua kepala sekolah dan guru, dari SD hingga SMA, untuk memastikan tidak ada ruang bagi kekerasan seksual di sekolah. Harus di-nolkan, harus ditiadakan,” tegasnya.
Menurut Gubernur, membangun toleransi bukan hanya soal mencegah konflik, tetapi juga bagian penting dalam membentuk generasi yang bijak, terbuka, dan mampu menghargai perbedaan. Ia juga menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila yang lahir dari bumi NTT menjadi fondasi kuat untuk memperkuat semangat keberagaman di sekolah-sekolah.
Program Sekolah Keberagaman ini diinisiasi oleh Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK) dan menjadikan SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 1 Kota Kupang sebagai pilot project. Gubernur pun menyampaikan apresiasinya kepada KOMPAK atas kontribusinya dalam mendorong pendidikan yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Koordinator Program KOMPAK, Iskandar Wutun, menjelaskan bahwa program ini bertujuan menciptakan sekolah yang menghargai perbedaan, menjunjung kemanusiaan, dan mendorong persatuan. “Kita harapkan sekolah bisa menjadi tempat lahirnya generasi pembawa damai,” katanya.
Program ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lainnya di Kota Kupang dan seluruh NTT untuk ikut mengarusutamakan pendidikan berbasis keberagaman dan perlindungan terhadap peserta didik.
Editor : Danny Manu