Fraksi PKB Menilai Slogan 'Ayo Bangun NTT', Melki - Johnny, Tak Sejalan Realita di Lapangan

Kupang, iNewsAlor.id – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan protes terhadap semangat slogan ‘Ayo Bangun NTT’ yang diusung Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johnny Asadoma. PKB menilai slogan tersebut tidak sejalan dengan realitas di lapangan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Anggota Fraksi PKB, Ana Waha Kolin, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap respons pemerintah terhadap pandangan politik fraksinya, khususnya terkait persoalan kepindahan ASN guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang sudah bertahun-tahun mengajukan pindah namun tidak dieksekusi hingga kini.
“Untuk kami, ini bentuk diskriminasi terhadap pandangan politik Fraksi PKB. Poin nomor tiga dalam pandangan umum kami soal pemindahan ASN guru dan nakes bukan hal kecil. Ini hasil pembahasan internal dan sangat penting bagi dunia pendidikan,” tegas Ana dalam rapat bersama DPRD, Selasa (10/6/2025).
Menurut Ana, ada sejumlah guru dan tenaga kesehatan yang telah mengabdi lebih dari 10 tahun dan telah memenuhi seluruh persyaratan administratif untuk pindah tugas, termasuk rekomendasi dari sekolah maupun kepala daerah asal. Namun hingga kini, prosesnya masih terkatung-katung tanpa kejelasan.
“Ada guru dari SMA Negeri 1 Lewolema ke SMA Negeri I Larantuka dan nakes dari Sarai ke Kupang. Semua syarat sudah lengkap, tapi belum dieksekusi,” ujarnya.
Sekretaris Fraksi PKB DPRD NTT ini juga mengingatkan bahwa tahun ajaran baru akan segera dimulai pada Juli 2025, dan keberadaan guru sangat penting bagi kelangsungan pendidikan di sekolah-sekolah tujuan. Ia mempertanyakan bagaimana nasib anak-anak jika guru yang dibutuhkan tak kunjung hadir di sekolah.
“Kalau murid tak punya guru sesuai mata pelajaran, bagaimana kita bicara soal kualitas pendidikan? Ini tidak bisa dianggap enteng,” katanya.
Ia juga menyinggung kemungkinan kurangnya input dari bawah ke Gubernur, sehingga sejumlah persoalan seperti ini tidak tertangani dengan cepat dan tepat.
“Harapan kami ke depan, Gubernur dan Wakil Gubernur bisa lebih detail dan responsif dalam melihat persoalan-persoalan seperti ini. Ini menyangkut hajat hidup banyak orang,” pungkas Ana.
Fraksi PKB berharap pemerintah tidak mengabaikan isu-isu yang berdampak langsung pada masyarakat, terlebih ketika mengusung slogan besar seperti Ayo Bangun NTT. Ana menegaskan, pembangunan tidak bisa dilepaskan dari sektor pendidikan dan kesehatan yang membutuhkan perhatian serius.
Editor : Danny Manu