Petaka Makan Bergizi Gratis, Ratusan Siswa SMPN 8 Kupang Diduga Keracunan

KUPANG, iNewsAlor.id – Program unggulan pemerintah berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 8 Kota Kupang justru berujung petaka.
Sebanyak 111 siswa mendadak mengalami mual, muntah, diare, dan sakit perut usai menyantap makanan sekolah pada Selasa pagi (22/7/2025).
Insiden terjadi sekitar pukul 07.30 WITA, saat para siswa hendak memulai kegiatan belajar. Namun secara tiba-tiba, sejumlah siswa mengeluhkan gejala yang mengarah pada dugaan keracunan makanan.
Kepala SMP Negeri 8 Kupang, Maria Roslin Lana, menyebut gejala awal muncul hanya pada satu-dua siswa, namun kemudian menyebar cepat ke puluhan lainnya.
“Tadi sekitar jam setengah delapan, satu dua anak bilang mual. Saya arahkan ke UKS. Tapi tidak lama, makin banyak yang mencret dan muntah. Saya langsung koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,” ungkap Roslin.
Kepanikan sempat melanda lingkungan sekolah. Ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi siswa ke tiga rumah sakit di Kota Kupang, yakni RS Siloam, RSUD SK Lerik, dan RSU Mamami. Sementara itu, para orang tua yang mendapat kabar langsung datang menjemput anak mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumul Djami, membenarkan kejadian luar biasa tersebut.
Namun ia menegaskan bahwa belum bisa dipastikan penyebab utama dari kejadian tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai POM.
“Benar, ada 111 siswa yang diduga mengalami gejala keracunan. Tapi belum bisa dipastikan sumbernya. Kita tunggu hasil uji lab dari BPOM agar tidak berspekulasi,” tegas Dumul.
Dumul juga mengingatkan agar publik tidak langsung menyalahkan program Makan Bergizi Gratis, karena perlu ada fakta ilmiah sebagai dasar evaluasi.
“Program ini baik. Tapi kalau ada masalah di rantai distribusi atau pengolahan makanan, tentu akan kami evaluasi setelah hasil lab keluar,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola dapur umum yang menyediakan makanan bagi siswa SMP Negeri 8 Kupang.
Editor : Danny Manu