Kasus HIV di Manggarai Timur Tembus 111, 26 Pasien Meninggal
FLORES, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengingatkan masyarakat soal ancaman HIV/AIDS. Data terbaru Dinas Kesehatan mencatat, sejak 2018 hingga November 2025, terdapat 111 kasus HIV, dan 26 pasien diantaranya meninggal dunia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas, menyebut peningkatan kasus ini menjadi tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Dari total kasus tersebut, 66 pasien masih rutin menjalani pengobatan, sementara 16 orang tidak lagi melakukan kontrol, dan 3 pasien dirujuk ke luar daerah.
Menurut Agas, rendahnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini membuat penyebaran HIV sulit dikendalikan.
“HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan serius di Manggarai Timur. Tanpa kesadaran masyarakat, resiko penambahan kasus baru tetap tinggi,” ujarnya.
Upaya penanganan HIV di daerah ini juga terhambat oleh tingginya stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS. Banyak penderita yang enggan memeriksakan diri karena takut dikucilkan. Selain itu, edukasi yang belum merata dan perilaku berisiko masih menjadi persoalan utama.
Karena itu, pemerintah daerah mendorong kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, tokoh agama, sekolah, hingga komunitas, agar penyebaran informasi tentang HIV bisa lebih luas dan tepat sasaran.
Pemkab Manggarai Timur juga terus menyuarakan strategi nasional Three Zero: zero infeksi baru, zero kematian akibat AIDS, dan zero stigma. Pemerintah daerah turut menjalankan strategi STOP, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan, untuk memastikan pasien mendapat pendampingan dan pengobatan yang berkelanjutan.
Dalam momentum Hari AIDS Sedunia tahun ini, pemerintah mengingatkan bahwa HIV bukan akhir dari segalanya. Dengan pengobatan teratur dan gaya hidup sehat, ODHIV tetap bisa produktif.
“Jika Anda pernah melakukan perilaku berisiko, segera lakukan tes HIV. Jangan menunggu. Jaga diri dan tetap hidup sehat,” imbau Agas.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur berharap target nasional mengakhiri epidemi AIDS pada 2030 dapat tercapai melalui dukungan seluruh elemen masyarakat.
Editor : Danny Manu