Flores, iNewsAlor. id - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Ruteng, Manggarai, NTT terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Kelangkaan terjadi karena pasokan BBM berkurang.
Terpantau, para pengendara roda dua maupun roda empat terpaksa harus antri untuk mendapatkan BBM jenis pertalite dan pertamax. Namun antrian mereka terkadang berakhir sia-sia, karena persediaan, khususnya BBM jenis pertalite cepat habis. Karena itu, pengendara terpaksa menggunakan BBM jenis pertamax yang harganya melejit.
“Kami sebagai sopir merasa rugi,” kata Herdi, seorang sopir taksi ketika sedang mengantri.
Ia mengaku telah menunda keberangkatannya karena kehabisan BBM.
“Kemarin saya juga antri. Pas lagi dua mobil di depan saya mau isi, tiba-tiba stok BBM-nya habis,” ujarnya penuh kesal.
Herdi mengaku sudah menunggu sekitar dua jam karena berada di antrian paling belakang.
“Saya heran, padahal mobil pengangkut bahan bakar jumlahnya cukup banyak,” kata dia.
Ia juga meminta pihak Satlantas Polres Manggarai untuk mengatur lalu lintas demi mengurangi kemacetan saat antre BBM.
Sementara, Petrus Alcantara, pengawas SPBU Mena Ruteng, pada Kamis (15/08/2024) mengatakan bahwa antrean panjang sudah terjadi selama dua bulan terakhir dan kini memasuki bulan ketiga.
Menurut Petrus, antrean panjang terjadi karena permintaan BBM cukup tinggi. Alasan lainnya karena berkurangnya jumlah pengiriman BBM dari PT Elnusa, sebuah perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah pendistribusian BBM.
“Misalkan permintaan 24 ton, yang dikirim 8 ton. Permintaan 24 itu karena kita kebutuhan 24 ton,” sebutnya.
PT Elnusa, kata dia, tidak dapat mengirim sesuai permintaan karena kendaraan yang tidak cukup. Belum lagi permintaan dari kabupaten lain. Tak heran, pelayanan di SPBU sangat terganggu.
Menurut Petrus, semua jenis BBM sering terjadi kehabisan stok, terutama yang bersubsidi.
“Kebutuhan BBM dari SPBU ini setiap hari masuk, kecuali hari Minggu.”
Ia mengaku sangat membutuhkan BBM sesuai kapasitas tangki pertamina. Setiap tangki, lanjut Petrus, memiliki ukuran yang berbeda.
Petrus kemudian meminta para pengendara untuk bersabar sampai situasi normal.
SPBU Mena sendiri, ujar dia, tidak melayani pengisian jerigen, kecuali yang kebutuhan khusus seperti gilingan padi, traktor, dan lain sebagainya.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait