Lembata, iNewsAlor.id – Sabtu pagi, 26 April 2025, menjadi momen penuh makna bagi warga Desa Liwulagang, Kabupaten Lembata. Suara tawa dan semangat kerja terdengar menggema ketika warga dan Orang Muda Katolik (OMK) Liwulagang bersama-sama mengangkat batu dalam sebuah kegiatan kerja bakti.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan batu yang akan digunakan sebagai bahan pembangunan fasilitas desa. Namun lebih dari sekadar kegiatan fisik, gotong royong ini menjadi lambang kuatnya solidaritas, kebersamaan, dan kepedulian sosial lintas generasi di desa tersebut.
OMK Liwulagang tampil menjadi motor penggerak kegiatan. Para anggota OMK bekerja tanpa keluhan. Mereka menunjukkan bahwa semangat muda dapat menjadi kekuatan besar bagi pembangunan kampung halaman.
“Kami senang bisa terlibat. Ini bukan sekadar kerja bakti, tapi bagian dari tanggung jawab sebagai anak kampung,” kata Joe salah satu anggota OMK.
Warga yang hadir dalam kegiatan pun merasa bangga melihat keterlibatan aktif generasi muda. “Kita sangat bersyukur melihat anak-anak muda ikut terlibat. Ini bukti bahwa mereka peduli dan mau bergerak untuk kemajuan kampung,” ujar Toni seorang warga.
Setelah seluruh batu berhasil dikumpulkan, para anggota OMK melanjutkan kegiatan dengan kebaktian singkat di kapela. Lagu-lagu pujian dan doa bersama menjadi penanda bahwa kerja keras mereka juga disertai dengan penguatan spiritual.
Bersamaan dengan kegiatan kerja bakti ini, Stasi Liwulagang juga melangsungkan penerimaan anggota baru OMK dari delapan stasi yang berbeda. Prosesi ini menjadi momen penting untuk meneguhkan semangat pelayanan dan keterlibatan anak muda dalam kehidupan sosial-keagamaan.
Kegiatan penerimaan diawali dengan sosialisasi mengenai visi dan misi OMK, dilanjutkan dengan orientasi yang memperkenalkan struktur organisasi, kegiatan rutin, serta peran dan tanggung jawab anggota baru. Suasana kekeluargaan sangat terasa, dengan dukungan penuh dari umat setempat.
Setelah resmi diterima, para anggota OMK akan mengikuti berbagai kegiatan seperti misa bersama, pelatihan kepemimpinan, pentas seni, dan pelayanan sosial. Semua ini bertujuan membentuk pribadi yang tidak hanya beriman, tetapi juga berdaya dan siap melayani.
Hari itu, Desa Liwulagang menunjukkan bahwa membangun tidak selalu dimulai dari hal besar. Kadang, cukup dari semangat kolektif, kerja bersama, dan iman yang tumbuh di antara anak-anak muda yang mencintai kampung halamannya.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait
