Kupang, iNewsAlor.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menghadiri Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 secara virtual dari Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi NTT, Senin (28/4/2025).
Acara tersebut juga diikuti Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni, Wakapolda NTT Brigjen Pol. Awi Setiyono, unsur Forkopimda NTT, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan NTT Maliki, Kakanwil Kemenkumham NTT Silvester Sili Laba, serta sejumlah pejabat lainnya. Seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan se-NTT dan anggota Persatuan Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) juga hadir secara virtual.
Dalam sambutannya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto menyampaikan bahwa peringatan HBP ke-61 menjadi momentum refleksi untuk memperkuat kontribusi nyata pemasyarakatan bagi masyarakat.
"Refleksi ini harus melahirkan aksi konkret, bukan sekadar evaluasi di atas kertas. Pemasyarakatan harus membangun kembali harapan, memperbaiki jati diri, dan mendorong keadilan restoratif," ujar Menimipas Agus.
Agus menegaskan bahwa pemasyarakatan tidak hanya mengelola tahanan, tetapi juga memberdayakan warga binaan melalui berbagai program produktif, salah satunya ketahanan pangan. Program ini bertujuan menjadikan warga binaan sebagai pelaku aktif pembangunan, bukan sekadar objek pembinaan.
“Di balik tembok lapas, kita punya potensi besar. Kita harus melatih warga binaan dan mengoptimalkan lahan yang tersedia, agar pemasyarakatan menjadi pusat produksi pangan daerah dan nasional," ungkap Agus.
Menimipas Agus juga mengapresiasi pengabdian para petugas pemasyarakatan. Ia mengajak seluruh jajaran untuk terus berinovasi, menjaga solidaritas, dan memperkuat sinergi dalam mewujudkan reformasi sistem peradilan pidana di Indonesia.
Sementara itu, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan NTT, Maliki, menegaskan komitmen jajarannya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan membangun sistem pembinaan yang lebih humanis di NTT.
“Semangat refleksi yang disampaikan Menimipas akan menjadi pijakan kita untuk mewujudkan perubahan nyata bagi warga binaan dan masyarakat di NTT," ujarnya.
Dalam dialog singkat bersama Menimipas, Gubernur Melki Laka Lena menyatakan dukungan penuh Pemerintah Provinsi NTT terhadap program-program pemasyarakatan.
“Kami berterima kasih bisa terlibat dalam acara ini. Ternyata ada banyak potensi di dalam lapas yang bisa disinergikan untuk mendukung sektor unggulan di NTT, seperti pertanian," kata Gubernur Melki.
Ia juga menyoroti persoalan tingginya angka penghuni lapas di NTT akibat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Sekitar 70 persen penghuni lapas di NTT adalah pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini persoalan serius yang harus kita tangani bersama. Kami di Pemprov NTT bersama Forkopimda berkomitmen penuh untuk mengatasi masalah ini," tegasnya.
Menurut Gubernur, upaya pengendalian kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat penting untuk menjamin kehidupan yang lebih aman dan nyaman di NTT.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait