Maumere, iNewsAlor.id – KSP Kopdit Pintu Air terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota melalui digitalisasi sistem. Terbaru, koperasi simpan pinjam terbesar di Nusa Tenggara Timur ini menggandeng aplikasi Koperasi Checking atau Kocek untuk mempercepat dan memperkuat proses analisis pinjaman berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI).
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, dan perwakilan dari aplikasi Kocek, belum lama ini.
“Langkah ini merupakan terobosan penting dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan Kocek, kami bisa melakukan analisis data keuangan anggota secara lebih akurat dan mendalam,” ujar Yakobus Jano.
Menurutnya, aplikasi Kocek dikenal dengan kemampuannya mengolah berbagai data finansial dari beragam sumber. Sistem ini tidak hanya menampilkan informasi kredit dari lembaga keuangan lain, tetapi juga memuat data tambahan seperti riwayat kredit, status pengajuan, alamat terbaru, hingga aktivitas keuangan digital calon peminjam.
“Kocek membantu kami mengambil keputusan kredit dengan lebih bijak, dan mengurangi risiko kredit bermasalah,” tambah Jano.
Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Kopdit Pintu Air untuk memberikan layanan yang cepat, aman, dan berbasis data kepada anggotanya yang kini telah mencapai 435.456 orang. Koperasi ini memiliki jaringan luas yang tersebar di 59 cabang, 15 cabang pembantu, dan 49 tempat pelayanan di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Kocek, Wily Sanjaya, menyebut sistem Kocek akan mulai diaktifkan di Kopdit Pintu Air mulai awal Juni 2025.
“Kami sangat mengapresiasi kecepatan Kopdit Pintu Air dalam bertransformasi digital. Kocek hadir sebagai solusi berbasis Big Data dan AI untuk mendukung koperasi dalam melakukan credit scoring yang objektif dan akurat,” jelas Wily.
Ia menambahkan, selama ini banyak koperasi masih mengandalkan data internal dan rekomendasi sesama anggota dalam menilai kelayakan pinjaman. Dengan Kocek, proses itu menjadi lebih modern, terukur, dan transparan.
“Koperasi kini bisa cek identitas calon peminjam, kapasitas pembayaran, nilai jaminan, hingga rekam jejak kredit lintas platform. Ini kunci mencegah kredit macet,” tegasnya.
Kerja sama ini menandai langkah serius Kopdit Pintu Air dalam membangun sistem manajemen risiko yang kuat dan memperkuat keberlanjutan koperasi berbasis teknologi digital.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait