Fraksi Persatuan Hati Nurani Rakyat DPRD NTT Minta Penanganan Cepat Banjir Bandang Mauponggo

Eben
Anggota DPRD NTT, Paulinus Nuwa Veto, S. IP dan Paulus Lobo, S. Fil - Mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Mauponggo - Nagekeo Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Lala Lena

Kupang, iNewsAlor.id – Fraksi Persatuan Hati Nurani Rakyat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyikapi serius bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo pada 8 September 2025. 

Bencana ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur parah, hilangnya akses komunikasi, serta korban jiwa bahkan korban hilang masih dalam proses pencarian.

Dalam konferensi pers yang digelar di Kupang, Wakil Ketua Fraksi, Paulinus Nuwa Veto bersama Sekretaris Fraksi, Paulus Lobo menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini. 

Mereka juga menyampaikan apresiasi terhadap respon cepat dari Gubernur NTT dan jajarannya dalam melakukan koordinasi penanganan.

'Kami sungguh mengapresiasi respon Pak Gubernur NTT dan jajarannya dalam merespon komunikasi kami via watsapp". 

Rapat bersama langsung digelar di rujab gubernur NTT pada Selasa 9 Maret 2025. Pak Gub langsung menginstruksi para pimpinan perangkat daerah terkait diantaranya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT untuk mempersiapkan dan mengirim bantuan yang dibutuhkan oleh para korban bencana seperti makanan, minuman, tenda dan posko bantuan. Hadir pula bersama kami pada rapat tersebut Bupati Nagekeo' tutur Paulus Lobo.

“Kami memohon belas kasih Tuhan agar para korban yang meninggal diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Kami juga berharap seluruh korban yang masih hilang segera ditemukan,” ujar Paulinus Yohanes Nuwa Feto.

Jalur Transportasi Terputus, Infrastruktur Lumpuh Total

Menurut laporan Fraksi, saat ini sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo terisolasi total akibat rusaknya jalan dan fasilitas air bersih dan terputusnya jaringan listrik, serta tidak berfungsinya sinyal komunikasi. 

Korban hilang berjumlah 10 orang serta musibah bencana berdampak pada ribuan orang yang tinggal di 10 desa di kecamatan Mauponggo.

Beberapa ruas jalan provinsi yang rusak parah di antaranya adalah:

Ruas Gako – Moupongo

Ruas Maupongo – Mowoloba (batas Kabupaten Nagekeo-Ngada).

“Kondisi akses menuju lokasi bencana sangat sulit. Jalan utama tertimbun lumpur dan jembatan hanyut terbawa banjir.

Rumah-rumah penduduk rusak total dan hanyut dihantam banjir. Sesuai penjelasan Kadis PUPR, proses pengerjaan darurat belum bisa terjadi karena keadaan lokasi di sekitar jembatan masih berlumpur dan berair ” terang Paulus Lobo.

"Kami sangat berharap agar dalam waktu dekat, setelah keadaan di lokasi memungkinkan pemerintah provinsi segera membangun jembatan darurat dan memperbaiki akses jalan" tutur Paulus.

"Pernyataan Bencana Daerah oleh Bupati Nagekeo sudah dinyatakan Bupati Nagekeo sebagai standar perolehan penanganan bantuan dari berbagai pihak" sambung Paul Nuwa Veto.

Bantuan Darurat dan Jangka Panjang

Fraksi Persatuan Hati Nurani Rakyat mendorong tindakan pemerintah provinsi untuk segera menyalurkan bantuan darurat seperti makanan, air bersih, obat-obatan, tenda hingga kebutuhan balita. 

Mereka juga mengusulkan pembangunan dapur umum dan posko bencana di titik-titik pengungsian.

Untuk jangka panjang, Fraksi meminta relokasi bagi warga yang rumahnya hancur total, serta pembangunan kembali infrastruktur secara permanen, terutama dua jembatan penghubung utama yang saat ini rusak berat.

Kebutuhan Helikopter Jadi Sorotan

Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah sulitnya distribusi bantuan ke lokasi bancana akibat putusnya akses transportasi darat. Satu-satunya jalan mendistribusi bantuan saat ini adalah via udara dgn helikopter dan lewat laut. Helikoprer dibutuhkan untuk mendrop bantuan. Belum tersedianya armada transportasi udara pada BPBD NTT menjadi masalah pada saat kondisi seperti ini.

Paulinus menyebut, saat ini Provinsi NTT tidak memiliki helikopter sendiri untuk penanganan bencana.

“Gubernur sudah berkoordinasi dengan institusi seperti Polda NTT dan BNPB untuk memohon bantuan helikopter. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat agar NTT memiliki helikopter khusus untuk kebencanaan, mengingat wilayah kita adalah provinsi kepulauan,” tambahnya.

Masyarakat Diharap Tetap Waspada

Belajar dari bencana yang terjadi di luar dugaan dan cuaca yang masih belum bersahabat, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah menyampaikan himbauan kepada warga untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Editor : Danny Manu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network