FLORES, iNews.id – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali melanda wilayah Kabupaten Manggarai hingga Manggarai Timur dalam sepekan terakhir. Kondisi ini menyebabkan antrian panjang di sejumlah SPBU dan memaksa warga membeli bensin eceran yang dijual di botol maupun jerigen di pinggir jalan.
Pantauan iNews di Ruteng dan Borong, sejumlah SPBU tampak tutup sejak pagi. Hanya beberapa petugas yang berjaga tanpa aktivitas pengisian. Warga yang datang dengan motor maupun mobil terpaksa putar balik karena tidak ada pasokan.
Manajer SPBU Mena Ruteng, Petrus Alcantara, membenarkan bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU mengalami gangguan. Ia mengatakan stok BBM sudah habis sejak siang dan belum ada kepastian waktu kedatangan suplai berikutnya.
“Sejak beberapa hari terakhir, kelangkaan BBM terjadi di hampir semua SPBU. Hari ini Pertalite dan Pertamax kosong total. Kami masih menunggu kiriman dari depot Reo,” kata Petrus.
Menurutnya, penyebab utama kelangkaan adalah keterlambatan distribusi dari depot akibat kapal pengangkut BBM yang terlambat sandar. Dampaknya dirasakan langsung oleh seluruh SPBU di Manggarai Raya.
“Distribusi terlambat karena kapal yang membawa BBM belum tiba tepat waktu. Begitu supply terhambat, otomatis semua SPBU terkena imbasnya,” ujarnya.
Kelangkaan BBM ini membuat masyarakat resah. Banyak pengendara mengaku kesulitan mobilitas, terutama mereka yang bekerja di sektor transportasi dan pedagang keliling. Harga bensin eceran di sejumlah titik bahkan melonjak hingga Rp15.000–Rp20.000 per liter, tergantung lokasi.
Seorang warga Ruteng, Yulius, mengaku sudah dua hari membeli bensin eceran karena SPBU selalu tutup. “Saya terpaksa beli BBM botol atau jerigen di pinggir jalan, harganya mahal sekali. Tapi mau bagaimana, motor harus jalan,” ungkapnya.
Warga berharap pemerintah dan Pertamina segera menangani masalah distribusi agar kelangkaan tidak terus berulang, terutama menjelang masa liburan akhir tahun ketika mobilitas masyarakat biasanya meningkat.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait
