KALABAHI, iNews.Alor.id - Kawasan konservasi di perairan Selat Pantar dan Laut Sekitarnya yang terletak di Kabupaten Alor memiliki potensi wisata bahari yang luar biasa, dimana keunggulan dan keunikannya telah diakui wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Oleh karena itu, pengembangan KKP Selat Pantar diarahkan untuk dijadikan sebagai salah satu kawasan konservasi premium di Indonesia yang akan mengembangkan model pengelolaan pariwisata premium berbasis masyarakat.
Desa Marisa Kangge
Salah satu potensi wisata bahari yang tidak luput dari perhatian pemerintah daerah yakni eksotisme Desa Marisa, Pulau Kangge, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Dengan objek dan daya tarik wisata bahari yang dimiliki wisatawan disuguhkan berbagai aktifitas wisata seperti island hopping, snorkeling, diving, sport fishing, dan wisata mengamati mola-mola. Pulau Kangge masuk kedalam klaster 7 pengembangan wisata bahari di KKP Selat Pantar yang terdiri dari gugusan Pulau Kangge, Pulau Rusa, dan Pulau Kambing.
Selama di Pulau Kangge, wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang menakjubkan. Pantai yang sangat diminati wisatawan adalah Pantai Wato Pattik (Batu Peti), dan Pantai Boluwai Lorok.
Boluwai Lorok
Disini juga disediakan homestay pada rumah penduduk dengan standar kenyamanan yang cukup baik. Selain itu, terdapat juga titik penyelaman terbaik yaitu: Fairytale Forest (Hutan Tude), Alcatraz, Batu Mandi, Kelapa Muda, dan Tempat Dangkal. Perairan Pulau Kangge memiliki panorama bawah laut yang menakjubkan sehingga menjadi primadona dan pemikat bagi para penyelam yang berkunjung.
Wilayah ini memiliki area tebing karang dengan keindahan ekosistemnya.
“Pengelolaan potensi wisata bahari memerlukan analisis dan perencanaan yang matang dan bersifat multi-dimensional dengan mempertimbangkan status sumber daya alam, kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat hingga iklim investasi. Serta penting untuk melibatkan para pelaku usaha dan pemangku kepentingan dengan berpedoman pada regulasi yang berlaku,” ujar Muhammad Saleh Goro, S.Pi, M.Pi, selaku Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Alor.
Sunrise Desa Marisa
Untuk meningkatkan pengelolaan wisata bahari di Pulau Kangge, Yayasan WWF Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Alor, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT wilayah Kabupaten Alor Selaku Satuan Unit Organisasi Pengelola kawasan konservasi memiliki inisiatif dalam program rehabilitasi terumbu karang, guna merehabilitasi ekosistem yang rusak. Tidak hanya untuk merehabilitasi namun juga untuk melahirkan objek daya tarik wisata baru dengan konsep berkelanjutan. Pendampingan teknis, serta pemberdayaan juga diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Marisa dengan menanamkan sapta pesona wisata agar wisatawan mendapatkan rasa aman, dan nyaman ketika berkunjung ke Pulau Kangge.
Editor : Danny Manu