KALABAHI, iNews.Alor.id - Kisah anggota buser (Buru Sergap) Polres Alor saat bersama terduga Pelaku pemerkosaan yang ditangkap di Kota Kupang jadi menjadi korban kebakaran kapal cepat Cantika 77 di perairan Naikliu Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para terduga pelaku permekosaan di GOR batunirwala Kalabahi yang baru ditangkap dalam pengejaran di kota kupang, harus dibawa kembali ke Alor untuk pemeriksaan lanjutan.
Bersama 3 rekan penyidik Polres Alor dan 2 terduga pelaku, mereka ikut dalam perjalanan Kapal Cepat Cantika 77 tujuan Alor, namun naas perjalan baru kurang lebih 2 jam tersebut, kapal terbakar, begitu pengakuan Bripka Putu Okid.
Okid menceritakan karena kondisi kapal yang sarat penumpang, Dia harus duduk di dek VIP yang berada di atas dekqt ruang kemudi, sementara terduga pelaku dan 3 rekan duduk di kelas ekonomi bagian bawah.
Saat kebakaran Dia sedang tidur, dan di bangunkan seorang anggota TNI, untuk cepat menyelamatkan diri karena kapal terbakar, justru yang ada di pikirannya para terduga pelaku yang dikawal untuk kembali ke Alor, cerita Kanit Buser kepada media.Jumat (28/10/2022).
"Karena capai saya tertidur bgitu kapal jalan dan tidak ingat apa apa lagi, saya hanya kaget waktu om bai sola (tentara) bilang bli bangun kapal tetbakar, saya bangun lihat sudah tidak ada orang, saya kaget ingat para pelaku, segera saya cari ketemu rekan rekan penyidik dan saya tanya dimana mereka, menurut rekan sudah kami perintah loncat, jawab salah satu penyidik, sehingga saya langsung ambil 3 pelampung unuk pakai dan dibagikan kemudian selamatkan diri. Ungkap Okid
Mereka sempat ke haluan kapal dan merekam video untuk meminta bantuan,"saya rekam video dan bagi ke group saya teringat karena punya letting yang banyak di kupang, itu group pertama yang saya kirim video itu, baru group komunitas lain di Whatsapp, katanya.
Terkait dengan video bantuan tersebut, justru video viral dan beredar luas saat kejadian kapal Cantika 77 yang terbakar, dimana dalam video durasi pendek itu terlihat minta bantuan kapal Sar untuk ke lokasi kebakaran juga tampak semnetara salah seorang anggota menggendong bayi saat berada di haluan kapal.
Okid juga menceritakan perihalnya tentang meminta nakhoda kapal untuk percepat kapal menuju daratan, dia sempat melihat upaya kapten kapal itu sementara api yang sudah membakar sampai ke ruang kemudi, dan akhirnya kapal tidak bisa dikendalikan dan memutar arah kembali ke tengah, katanya saat ceritakan kejadian itu di rumahnya.
"Saya sempat minta kapten gas percepat kapal, namun terlihat sudah maksimal 3 tuas gas yang sudah batas normal, tidak lama api membakar sampai ke ruang kemudi, kapten tidak bisa kendalikan kapal lagi, yang diingat ada perintah dari untuk berusaha kasih mati mesin karena kapal yang membelok ke arah tengah, sehingga mesin kapal segera mati"katanya lagi.
Saat mesin mati itulah baru penumpang mulai lompat ke laut satu persatu, termasuk Dia bersama penumpang lain, tas kecil yang digendong cukup berat karena selamatkan Senpi (Senjata Api) dia berusaha terus berenang, tetapi yang diakuinya mulai sore gelombang yang membuat mereka hampir tidak bertahan, ditambah arus, sehingga mengaku hanya bebetapa orang yang sampai kedarat, sementara penumpang lainnya kap badarnaa yang tiba di lokasi danangaung memberikan pertolongan, cerita Okid
Okid juga menceritahkan sedih ketika tiba di darat Dia dipeluk terduga pelaku sambil berkata "bapak baik baik ko" sementara terduga pelaku dan 2 rekannya yaitu Bripda Yoan dan Bripda Dion sudah ada di daratan.pungkasnya
Salah satu terduga pelaku bsgitu di cari dapat informasi sudah dengan kapal basarnas menuju Tenau Kupang, sehingga Ia meminta pinjam handphone warga untuk telp istrinya, kemudia melanjutka ke Kasat Reakrim untuk menjemput salah satu terduga pelaku yang dalam perjalanan bersama penumpang selamat lainnya menggunakan kapal basarnas menuju Kupang.
Sementara pengakuan Oid masih kacau, karena salah satu rekannya lagi belum ditemukan, namun akhirnya berhasil diselamatkan perahu ketinting waga pada pukul 20.00 WITA (8 Malam), sehingga mereka kemudian dievakuasi menuju Kupang.
Kini ke 4 rekannya bersama 2 terduga pelaku yang sudah di Alor, menggunakan Kapal Pelni KM Awu, sementara para terduga pelaku menjalani pemwriksaan lebih lanjut.
Editor : Danny Manu