get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur NTT Hadiri RAT Kopdit Swastisari, Dukung Perkembangan Koperasi

Listrik Kebutuhan Masyarakat Modern, Bangun Geotermal, Energi Hijau Listrik, Tidak Boleh Dihentikan

Jum'at, 11 April 2025 | 16:56 WIB
header img
Freddy Mui - Anggota DPRD NTT, Dapil Manggarai Raya

Kupang, iNewsAlor.id - Di banyak Desa di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk di Manggarai, nyala lampu masih menjadi kemewahan. Ketika malam tiba, sebagian warga masih menggantungkan harapan pada pelita dan lilin. Di tengah tantangan ini, energi panas bumi—geotermal—muncul sebagai harapan baru. Namun harapan itu kini terancam sirna.

Pemerintah Provinsi NTT, melalui Gubernur Melkiades Laka Lena, memutuskan meninjau ulang bahkan menghentikan sementara proyek pengembangan geotermal di Flores. Keputusan ini diambil setelah menerima masukan dari otoritas Gereja Katolik, yang mengkhawatirkan dampak lingkungan dari proyek tersebut.

Langkah ini menuai respons dari berbagai pihak, termasuk Anggota DPRD Provinsi NTT, Freddy Mui. Di tengah keterbatasan listrik di NTT, Freddy melihat keputusan itu sebagai sebuah kemunduran. “Kalau panas bumi kita tolak sebagai salah satu sumber listrik, maka kita menyetujui energi fosil yg terbatas dan merusak lingkungan juga.ujarnya (Jumat, 11/04/2025).

Menurut Freddy , potensi panas bumi di Flores adalah anugerah Tuhan yang tidak boleh diabaikan. “Tuhan sudah kasih kekayaan ini. Kalau tidak dimanfaatkan, kita menyia-nyiakan berkat,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa saat ini, banyak daerah di NTT, termasuk Manggarai, masih bergantung pada dua sumber listrik: PLTP Ulumbu yang menggunakan panas bumi, dan pembangkit batu bara di Rangko. “Kalau batubara habis dan panas bumi tidak diizinkan berjalan, kita akan kembali ke masa lalu—pakai lampu minyak, lampu gas, bahkan pelita.”

Fredy juga menegaskan, ketika melakukan kunjungan kerja ke dapil, banyak permintaan dari masyarakat untuk membantu penyambungan listrik baru ke rumah warga, namun saat ini sumber energi yang masih bergantung pada fosil atau batu bara masih dalam skala terbatas, bagaimana bisa meningkatkan rasio elektrifikasi listrik di NTT. 

Anggota DPRD NTT, Dapil Manggarai Raya ini juga tidak menutup mata terhadap kekhawatiran yang muncul, khususnya dari kalangan gereja. Namun menurutnya, penolakan itu bisa jadi bersumber dari informasi yang belum lengkap. 

Ia mengusulkan adanya studi banding bersama antara pemerintah, pelaku proyek, dan tokoh agama ke daerah-daerah yang telah berhasil mengembangkan energi geotermal dengan baik—seperti Dieng, Lahendong, dan Sumatera.

“Kalau lihat langsung, orang akan tahu bahwa geotermal ini tidak menakutkan. Justru bisa jadi penyelamat,” katanya. Ia juga menekankan, proyek geotermal yang dikelola juga pelestarian lingkungan, karena hutan sebagai sumber air dibutuhkan dalam proyek geotermal, panas air itu menjadi sumber energi listrik.

Lebih jauh, Fredi menyarankan agar jika ada kekurangan dalam pelaksanaan proyek, solusinya bukan penghentian, tetapi evaluasi. “Kalau pelakunya tidak profesional, ya diganti. Banyak BUMN dan swasta lain yang lebih siap,” ujarnya, merujuk pada perusahaan seperti Geodipa, Pertamina Geothermal, hingga grup swasta seperti milik Prajogo Pangestu.

Di balik diskusi panjang soal energi, tersimpan harapan sederhana dari masyarakat: listrik yang stabil dan berkelanjutan. Listrik yang bisa menyalakan lampu belajar anak-anak, menghidupkan kulkas penyimpan ikan, atau sekadar menjaga rumah tetap terang di malam hari.

Karena bagi masyarakat NTT, saat ini kehadiran Listrik bukan sekadar penerangan. Tetapi simbol kemajuan, martabat, dan masa depan yang lebih baik, dimana dengan listrik anak-anak bisa belajar dengan baik di malam hari, Pelaku UMKM juga bisa memanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga mereka, tutup Fredi.

 

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut