Fenomena Penyalahgunaan Media Sosial Hingga Jual Diri: Aktivis Perempuan NTT Ungkap Penyebabnya

“Beberapa korban tinggal di kos-kosan tanpa pengawasan orang tua. Mereka mengaku ingin bekerja atau sekolah, tapi justru terseret dalam praktik berisiko,” jelasnya.
Faktor Ekonomi dan Gaya Hidup Jadi Pemicu
Libby mengungkapkan bahwa ada berbagai faktor yang mendorong anak-anak terlibat dalam praktik ini. Tekanan ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, hingga gaya hidup konsumtif menjadi penyebab utama.
“Ada yang bilang sudah terlanjur pacaran dan berhubungan, jadi ‘nanggung’. Ada juga yang ingin tampil gaya: punya handphone bagus, pakaian bagus. Ujung-ujungnya cari uang instan dengan cara yang salah,” paparnya.
Bahkan, dalam beberapa kasus, anak-anak yang bermasalah di rumah justru tinggal bersama teman sebaya, yang kemudian memperkenalkan mereka pada praktik-praktik eksploitasi.
Peran Tokoh Perempuan dan PKK
Untuk mencegah meluasnya fenomena ini, Libby menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor, terutama peran aktif tokoh perempuan yang ada dalam struktur pemerintahan maupun organisasi masyarakat.
Ia menyoroti peran Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Ny. Asti Laka Lena, sebagai contoh figur yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap isu perempuan dan anak.
Editor : Danny Manu