Fenomena Penyalahgunaan Media Sosial Hingga Jual Diri: Aktivis Perempuan NTT Ungkap Penyebabnya

“Kami pernah bersama Ibu Asti Laka Lena turun langsung menangani kasus pembuangan bayi dan kekerasan seksual. Beliau tidak hanya hadir, tapi juga melakukan advokasi hingga ke tingkat nasional,” kata Libby.
Ia menilai, PKK sebagai organisasi dengan jaringan mulai Provinsi, Kabupaten-Kota, Kecamatan hingga ke tingkat Desa sangat strategis dalam melakukan kampanye pencegahan melalui program-program Pokja yang fokus pada pemberdayaan dan perlindungan anak serta perempuan.
Ajakan Bijak Gunakan Media Sosial
Koordinator Rumah Perempuan Kupang ini mengajak seluruh pelajar, orang tua, dan masyarakat untuk lebih bijak menggunakan teknologi. Menurutnya, aplikasi digital, ataupun media sosial memiliki manfaat besar jika digunakan dengan benar, namun juga bisa menjadi pintu masuk ke berbagai persoalan negatif serius jika disalahgunakan.
“Gunakan teknologi atau medsos untuk belajar dan hal-hal positif. Jangan sampai anak-anak kita terjebak dalam jerat eksploitasi karena kurang pengawasan dan edukasi,” pungkasnya.
Ia juga berharap pendekatan penanganan dan pencegahan terus diperkuat dengan melibatkan tokoh pendidikan, agama, serta organisasi perempuan demi masa depan anak-anak NTT yang lebih aman dan sehat.
Editor : Danny Manu