"Saat sedot dari mata air itu menggunakan sistim tenaga surya. Nanti sampai di tempat datar baru menggunakan sistem diesel dalam menampung air di bak utama, " beber Kades.
Menurut Kades, kerusakan sekring ini kemudian dilaporkan ke Dinas Perumahan agar bisa diperbaiki, namun pihak Dinas menyarankan Pemerintah Desa yang menyiapkan dana untuk mengatasi kendala tersebut.
"Mereka minta kami yang beli alatnya di Jawa karena sekringnya tidak dijual di Alor, sekalian dengan menyewa tenaga teknisnya. Kita diminta menanggung biaya transportasi pulang pergi dan penginapan tenaga ahli ini,"pungkas Lahal
Kades menyebut, permintaan Dinas tersebut tidak bisa dilaksanakan karena belum ada pos anggarannya.
"Bisa saja kami gunakan Dana Desa namun itupun tidak bisa kami lakukan karena pos penganggarannya sudah ditetapkan dari pusat, kita bisa utak-atik," ujarnya.
Lanjut Kades, Ia sudah berulang kali ke Dinas meminta persoalan ini diselesaikan namun jawab sama yang didapatinya.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait