Thresher Shark Indonesia : Keberlanjutan Kurikulum Konservasi Laut di 15 SD Pulau Alor

Danny Manu
Penandatanganan perjanjian kurikulum konservasi laut ( foto : ist)

KALABAHI, iNewsAlor. id - Thresher Shark Indonesia (TSI) kembali melanjutkan program kurikulum konservasi laut (marine conservation curriculum) di beberapa sekolah dasar di Kabupaten Alor. Program yang sudah diterapkan sejak 2022 akhir ini kembali melibatkan sepuluh Sekolah Dasar (SD), dan pada tahun ini akan menambah lima SD untuk tahun ajaran 2024. 

Keberlanjutan program kurikulum konservasi laut disepakati melalui penandatanganan perjanjian antara Operational Manager Thresher Shark Indonesia, Yodhikson Marvelous Bang dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdi Lahal, di Gedung Koperasi Kredit Citra Hidup Tribuana, Selasa (10/9).

Ferdi berharap dengan keberlanjutan program ini akan lebih banyak siswa yang memahami pentingnya menjaga lingkungan dan menjadi generasi yang melestarikan alam khususnya di wilayah Alor. 

Selain itu, dalam acara ini TSI memaparkan hasil rata-rata nilai ujian akhir kurikulum konservasi kepada sepuluh kepala sekolah dan guru. 

Communication and Education Manager TSI, Vivekananda Gitandjali, menjelaskan persentase kelulusan seluruh siswa pada semester dua mengalami peningkatan menjadi 66,70% dari semester sebelumnya 60%. 

Persentase kelulusan tersebut diperoleh dari hasil ujian para siswa dalam mengerjakan ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.

Setelah pemaparan persentase kelulusan, TSI melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama sepuluh kepala sekolah. Dalam FGD tersebut beberapa sekolah menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian pada program ini, yaitu peningkatan komunikasi guru pendamping dari pihak TSI dan pelaksanaan pembelajaran langsung di luar kelas. 

Sejalan dengan aspirasi guru, Vivekananda menjelaskan pada tahun ajaran selanjutnya akan diadakan kunjungan lapangan (field trip) sebanyak satu kali. Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk membantu para siswa mengenali secara langsung ekosistem yang sudah dipelajari di dalam kelas. 

“Dengan melihat langsung ekosistem yang sudah dipelajari diharapkan para siswa lebih memahami pentingnya menjaga ekosistem laut,” ujar Vivekananda. 

Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen kepala sekolah dan guru pengajar yang disaksikan oleh Pengawas Sekolah Kabupaten Alor, Nurjannah Sang dan Petrus Berepalay.

Pada hari selanjutnya, TSI kembali mengundang guru dan kepala sekolah dari lima sekolah baru di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Jumat (13/9). Pertemuan ini bertujuan memaparkan rencana program dan menyepakati kerja sama kurikulum konservasi serta penjelasan hak dan kewajiban sekolah dalam menjalankan program ini.

Adapun, pemilihan sekolah didasarkan pada hasil pengambilan data yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, serta hasil diskusi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten. Alor bersama Pengawas Sekolah.

Materi pembelajaran akan dilakukan berdasarkan buku konservasi laut yang sudah diterbitkan oleh Thresher Shark Indonesia pada tahun 2022. Selain itu, Thresher Shark Indonesia juga melibatkan Dinas Pendidikan Daerah untuk mengevaluasi pembelajaran dan penilaian anak-anak terhadap kurikulum konservasi laut.

Vivekananda menjelaskan bahwa, setiap guru yang menerapkan kurikulum konservasi laut wajib mengajar sebanyak dua kali dalam seminggu sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Setelah pemaparan, tiap sekolah menyatakan sepakat untuk bergabung dalam melaksanakan kurikulum konservasi laut. Kesepakatan tersebut diikat dengan penandatanganan perjanjian komitmen. 

Program kurikulum konservasi laut merupakan program pembelajaran konservasi yang didukung oleh McPZ Foundation dengan tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak-anak sekolah dasar. 

Sejak tahun 2023, terdapat 10 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum konservasi laut yaitu UPTD SD Negeri Latang,  SD GMIT Limarahing, SD Inpres Dabari, SD Negeri 1 Bira, SD Inpres Bira 2, SD Inpres Retta 2, SD GMIT Retta, SD GMIT Kokar, UPTD SD Inpres Alor Besar, dan UPTD SD Negeri Sebanjar.

Sedangkan, lima sekolah baru yang ikut berkomitmen dalam menerapkan kurikulum konservasi diantaranya adalah SD Negeri 2 Limarahing, SD Inpres Pura, SD GMIT 15 Aimoli, SD Negeri 1 Alor Kecil, dan UPTD SD Negeri Dulolong Barat.

 

Editor : Danny Manu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network