Cagar Alam Wolo Tadho, Riung, Tujuh Belas Pulau dan Kawasan Pota Khusus di
wilayah Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur,
Semula, Rugu bagi warga setempat dianggap sebagai hama yang merusak lahan perkebunan, sehingga kerap dijerat bahkan dibunuh. Namun, seiring berjalannya waktu, satwa yang dilindungi itu akhirnya diperlakukan berbeda.
Perilaku Rugu di Pota berbeda dengan komodo di Taman Nasional Komodo. Di Taman Nasional, hewan komodo lebih jinak dan tidak takut saat melihat manusia.
Sementara rugu atau komodo di Pota segera melarikan diri saat melihat manusia. Tampilan kulit luar rugu berwarna coklat kekuningan karena selalu berteduh dibawah pohon. Sementara komodo di TN Komodo hidup di padang terbuka sehingga warnanya kehitaman . Sebaran rugu di
Manggarai Timur cukup luas, yakni terentang jarak 35 km dengan luas wilayah 6.115 hektar di dua kecamatan, yakni Sambi Rampas dan Kecamatan Elar.
Populasi rugu di daerah ini, berdasarkan catatan mencapai 472 ekor. Rugu biasa bertelur di dalam lubang batu atau sarang burung gosong, berupa gundukan tanah. Sekali bertelur menghasilkan 35-55 butir telur. Masa menetas 4 bulan kemudian. Setelah menetas, anakan rugu langsung naik ke pohon mengamankan diri. Selama di pohon mereka makan telur burung, tokek, cicak, dan belalang.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait