Saat ini telah dibangun pusat informasi rugu Pota yang merupakan sentra informasi tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem di wilayah itu.
Kepala dinas Pariwisata, Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau mengatakan bahwa, hasil penelitian, terungkap ada seekor komodo (Rugu) dalam bahasa setempat, di penurunan pertama Desa Nanga Baras, Kecamatan Sambi Rampas. Peneliti tersebut langsung memastikan bahwa Biawak tersebut adalah Komodo. Para ahli juga telah meneliti dan menemukan kesamaan antara jenis Komodo Pota dan di Pulau Komodo, baik dari postur tubuh dan DNA semua sama.
Kemudian, pada tahun 2009 Grup Pecinta Alam Kecamatan Sambi Rampas di bawah pimpinan, Arsyad, melakukan identifikasi data-data penyebaran Komodo di Kecamatan Sambi Rampas.
Alhasil, pada tahun 2010 mereka membuktikan bahwa Komodo itu benar adanya dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur langsung mengakuinya.
Kemudian pada tahun 2012, BBKSDA NTT datang ke Pota untuk meneliti seluruh vegetasi dan sampai pada tahun 2013 BBKSDA dan Yayasan Komodo Survival mulai melakukan sosialisasi tentang Satwa Komodo yang ada di Manggarai Timur.
Berlanjut sampai tahun 2014, BBKSDA dan Yayasan Komodo Survival melakukan monitoring rutin setiap tahunnya dengan memasang kamera Trip untuk memantau dan merekam aktivitas Komodo di Rana Rugu. Alhasil, jejak Komodo pun ikut terpantau.
Terpantau dari kamera trip seekor Komodo sedang berjalan-jalan dan minum air di Rana Rugu.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait