Lahal yang dihubungi media lewat telepon seluler ini, merespon polemik rencana dan keputusan Yayasan. Meskipun dengan alasan internal, rebranding program Yapenkris untuk sekolah sekolah Gmit, namun butuh koordinasi.
Namun menurutnya (kadis) pemerintah hingga kini belum mendengar informasi penutupan atau pemindahan sekolah, "kalaupun ada informasi dari Yayasan tentunya pemerintah akan kordinasi dengan Yayasan".Tandasnya.
"Yang jelas, sekolah dibuka karena ada kebutuhan, memang SMP Kristen ini, diapit oleh SMP Kristen 01 dan SMA Kristen 02, tapi kan ada siswanya, jadi tidak semudah atau segampang itu untuk memindahkan sekolah tersebut"
Esensi tujuan sekolah itu didirikan dari dahulu, menjawab kebutuhan peserta didik, lewat orang tua peserta didik itu sendiri maupun sekolah sekolah pendukung yang ada disekitar situ.
Sehingga Kadis menegaskan, Pemerintah yang membuka sekolah, dengan kajian teknis dan kelayakan kelayakan seperti pendukung administrasi dan keterlibatan peserta didik, kalau dia masih ada dan berjalan baik, kenapa harus marger atau dipindahkan.
Lanjut Lahal, terkait hal ini, SD maupun SMP menjadi tanggung jawab Kabupaten, sehingga yang jelas Dinas akan berkoordinasi dengan Yayasan. Pungkasnya
"Ya sampai hari ini belum ada laporan langsung dari Yayasan, yang jelas kami juga menunggu Yayasan berkoordinasi dengan Dinas".
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait