"Ini pemain lama, sudah dibina tapi ternyata beroperasi lagi," katanya.
Setelah dilakukan pembinaan dan membuat surat pernyataan, ketiganya kini sudah dipulangkan.
"Kita minta mereka hadirkan orang tuanya, tapi mereka menolak. Akhirnya kita pulangkan antar ke tempat kos mereka," tandasnya.
Patok Harga Murah
Sementara dari pengakuan VOS, ia mematok harga Rp 500 ribu sekali pakai. Hal itu berbeda dengan kedua rekannya yang hanya mematok Rp 150 ribu. Harga itu, kata dia, di luar tanggungan biaya kamar hotel.
"Kamar hotel dibooking pria yang hendak pakai. Kami hanya servis (pelayanan)," ucapnya.
Ia mengaku sudah empat tahun terjun ke prostitusi online. Sedangkan AAD dan LTN baru dua tahun membuka praktek lendir via aplikasi WhatsApp.
"Kami tidak pakai aplikasi MiChat seperti kebanyakan, cuma via WhatsApp," katanya.
Dengan patokan Rp 500 ribu sekali pakai, ia mengaku sebulan ia mampu mengumpulkan uang hingga Rp 15 juta. Uang itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga beberapa adiknya.
"Orang tua pisah, saya hidup dengan ayah dan ibu tiri," tutupnya.
Editor : Danny Manu