get app
inews
Aa Text
Read Next : Proyek Rawat Inap RSUD Borong Senilai Rp19 Miliar Capai 50 Persen, Siap Beroperasi 2026

Tragis! Pria di Manggarai Timur Tewas Usai Digigit Anjing Peliharaannya yang Terjangkit Rabies

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 09:13 WIB
header img
Ilustrasi Anjing Rabies (iNews.id)

FLORES, iNews.id - Seorang pria berinisial SB (37), warga Dusun Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia setelah digigit anjing peliharaannya yang terinfeksi rabies. Korban sempat tidak menjalani vaksinasi setelah kejadian.

Peristiwa tragis ini dibenarkan Kepala Desa Wejang Mawe, Raymundus Sali, pada Sabtu (25/10/2025) pagi.

“Benar, ada warga kami meninggal akibat gigitan anjing rabies,” ujarnya.

Raymundus menjelaskan, korban digigit anjing peliharaannya pada September lalu. Namun, karena menganggap tidak berbahaya, korban tidak sempat vaksin.

“Setelah digigit, korban tidak sempat vaksin. Dari hasil pemeriksaan rumah sakit, pasien dinyatakan positif rabies,” jelasnya.

Beberapa minggu setelah digigit, korban mengalami gejala sesak napas dan kejang-kejang. Pada Jumat (23/11/2025), korban dilarikan ke RSUD Ruteng, tetapi nyawanya tidak tertolong.

“Korban meninggal di RSUD Ruteng sekitar pukul 23.00 WITA,” tambah Raymundus.

Ia pun mengimbau warga agar lebih waspada terhadap penularan rabies.

“Kami berharap masyarakat mengikat atau mengandangkan hewan peliharaannya, serta segera memberi vaksin rabies agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Lawir, Lamba Leda Timur, Irvansensia D. Mutiara, membenarkan bahwa korban meninggal akibat riwayat gigitan anjing positif rabies.

“Korban tidak sempat melapor ke puskesmas untuk vaksinasi. Ia mengira gigitan dari anjing peliharaannya sendiri tidak berbahaya,” ujar Irvansensia.

Ironisnya, setelah insiden tersebut, anjing peliharaan korban justru dibunuh dan dimakan bersama warga sekitar. Padahal, menurut Irvansensia, stok vaksin rabies di Puskesmas Lawir pada bulan September masih tersedia sebanyak 50 dosis.

“Kami sudah memiliki stok vaksin, jadi seharusnya bisa ditangani lebih cepat jika korban melapor,” pungkasnya.

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut