get app
inews
Aa Text
Read Next : Bukang dan Millu Bawa Nama Alor di Kejurnas Tenis UI Open 2025, Temui Wabup Alor Lapor Hasil

Tiga Bulan Riset di Alor, UGM Rekomendasikan Perbaikan Fasiltas Umum di Kawasan Transmigrasi

Selasa, 02 Desember 2025 | 07:29 WIB
header img
Pembukaan FGD, Pj. Sekda Alor Obeth Bolang, S.Sos, M.AP (tengah) bersama Koordinator Tim Ekspedisi Patriot dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jokjakarta, DR. Rury Eprilurahman (kanan) dan salah seorang pejabat dari Dinas Nakertrans Alor. FOTO:MORISWENI

Eprilurahman mengaku akan  ada beasiswa transmigrasi di Tahun 2026 yang sedang disiapkan oleh Kementrian  Transmigrasi.   

Transmigrasi itu menurut Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Surayanagara, tidak hanya memindahkan penduduk atau masyarakat dari satu wilayah ke wilayah yang lain, tetapi ada beberapa hal yang perlu dikembangkan. Masing-masing yang bakal menghuni suatu kawasan transmigrasi harus memiliki satu potensi pada saat memasuki kawasan transmigrasi sehingga kawasan itu berkembang, bisa maju,  dan yang penting adalah masyarakat bisa sejahtera, kata  Eprilurahman.  
Melalui FGD yang menghadirkan pimpinan dan wakil dari OPD lingkup pemerintah Kabupaten Alor ini, Eprilurahman menjelaskan, FGD ini merupakan salah satu cara bagaimana tim memformulasikan  hal-hal yang ditemukan pihaknya di lapangan pada saat melakukan riset untuk dilaporkan  kepada kementrian.  

Dua bulan berada di Kaipera melakukan riset demikian Eprilurahman, pihaknya menemukan fakta bahwa banyak warga yang meninggalkan kawasan transmigrasi,  secara umum disebabkan oleh karena, perumahan yang kurang layak (bahan baku rumah dan sanitasi), akses jalan ‘setengah mati’, masih jalan tanah, berbatu dan sering erosi, akses air minum yang sulit meskipun sumber air melimpah, adanya bencana alam (gempa bumi, angin topan dan seroja), sistim translokasi.  

Dia kemudian merici,  di kawasan transmigrasi Kaipera, banyak penghuni meninggalkan kawasan transmigrasi karena kondisi fasilitas umum yang tidak berfungsi, rusaknya perumahan setelah bencana, warga merasakan kurangnya perhatian pemerintah. 

Sedangkan di kawasan transmigrasi Remasingfui menurut Eprilurahman, ditemukan warga meninggalkan kawasan transmigrasi oleh karena akses ke fasilitas umum (sekolah) jauh, sertifikat tanah lahan usaha belum dibagikan sehingga warga belum bisa kerja di lahan usaha, kondisi fasilitas umum yang sudah rusak.  

Penjabat Sekda Kabupaten Alor Obeth Bolang, S.Sos. M.Ap dalam sambutannya membuka FGD ini mengatakan, mewakili pemerintah Kabupaten Alor,  Bupati dan Wakil Bupati Alor dan kami semua jajaran pemerintah Kabupaten Alor menyampaikan terimakasih, rasa hormat dan bangga kepada tim expedisi patriot yang selama dua bulan berada di Alor, yang fokusnya di kawasan transmigrasi Kaipera di Tanglapui, Kecamatan Alor Timur dan satu bulan ada di Remasingfui di Desa Mataru Selatan, Kecamatan Mataru. 

Editor : Danny Manu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut