Sementara, Petrus Alcantara, pengawas SPBU Mena Ruteng, pada Kamis (15/08/2024) mengatakan bahwa antrean panjang sudah terjadi selama dua bulan terakhir dan kini memasuki bulan ketiga.
Menurut Petrus, antrean panjang terjadi karena permintaan BBM cukup tinggi. Alasan lainnya karena berkurangnya jumlah pengiriman BBM dari PT Elnusa, sebuah perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah pendistribusian BBM.
“Misalkan permintaan 24 ton, yang dikirim 8 ton. Permintaan 24 itu karena kita kebutuhan 24 ton,” sebutnya.
PT Elnusa, kata dia, tidak dapat mengirim sesuai permintaan karena kendaraan yang tidak cukup. Belum lagi permintaan dari kabupaten lain. Tak heran, pelayanan di SPBU sangat terganggu.
Menurut Petrus, semua jenis BBM sering terjadi kehabisan stok, terutama yang bersubsidi.
“Kebutuhan BBM dari SPBU ini setiap hari masuk, kecuali hari Minggu.”
Ia mengaku sangat membutuhkan BBM sesuai kapasitas tangki pertamina. Setiap tangki, lanjut Petrus, memiliki ukuran yang berbeda.
Petrus kemudian meminta para pengendara untuk bersabar sampai situasi normal.
SPBU Mena sendiri, ujar dia, tidak melayani pengisian jerigen, kecuali yang kebutuhan khusus seperti gilingan padi, traktor, dan lain sebagainya.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait